28 C
Semarang
Senin, 27 Maret 2023

Seragam Sekolah Tak Laku, Hanya Andalkan Penjualan Seragam PNS dan Perawat

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, Semarang – Penjaga toko perlengkapan sekolah di tikungan Jalan Kauman berukuran sekitar 4 meter kali 6 meter, Minggu (21/2/2021) kemarin, duduk termenung di balik etalase toko. Sehari itu, tak satu pun pembeli yang ditunggunya datang. Zainal namanya. Ia mengaku penjualan di Toko Tunas Baru menurun hingga 90 persen. Setidaknya lima pembeli datang setiap hari sebelum pandemi Covid-19. Tapi setelah pandemi, terkadang selama seminggu, tak seorang pun datang.

Seragam sekolah, seragam paskibra, sarung tangan, topi, kaos kaki, badge logo, bendera dan semua alat pramuka usang di toko itu, kini terbalut debu. Barang-barang itu sudah lama tak sedikit pun bergeser dari tempatnya di lemari etalase. Katanya sudah hampir setahun ini sepi pembeli. Biasanya sebulan sekali toko tersebut sudah berganti stok. “Selama ini, kami cuma bisa mengandalkan seragam untuk pegawai PNS dan pakaian perawat saja. Itu pun tak seberapa,” tegasnya kepada Jawa Pos Radar Semarang.

Lain halnya dengan Toko HA Kadir. Toko pusat perlengkapan seragam yang sudah berdiri puluhan tahun silam itu tetap bertahan di tengah pandemi. Pemiliknya Haris saat Jawa Pos Radar Semarang, tetap sabar menjaga tokonya. Toko yang berukuran 10 meter kali 15 meter itu, tetap didatangi beberapa pembeli. Ini karena ia memusatkan penjualan seragam satpam, tenaga kesehatan (nakes), Korpri, PGRI, khaki, dan lainnya. “Mau gimana lagi, harus banting setir kalau mau tetap laku,” ujar Haris di balik etalase tokonya.

Baca juga:  Terminal Ngadirejo Dijadikan Pusat Kreativitas

Dirinya bersyukur, kini penjahit seragam sekolah langganannya kini dialihkan menjahit seragam kantor/perusahaan dan menerima pesanan. Meski omzet penjualannya turun drastis. “Dulu penghasilan kotornya bisa mencapai Rp 7 juta per hari, kini satu juta pun tak sampai,” katanya.

Kendati begitu, pukul 12.00 siangnya ada pembeli wanita datang meminta seragam sekolah. Saat ditanya Jawa Pos Radar Semarang, ia mengaku membelikan anaknya yang baru memasuki SD. “Anak saya ingin pakai seragam. Soalnya pernah liat temannya pakai, jadi ya saya belikan,” jawab Ayu menjawab kerinduan anaknya dengan rutinitas sekolah. (cr1/ida)


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya