
RADARSEMARANG.ID, Semarang – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang terus menggenjot pendapatan dari sektor pajak restoran. Untuk menghindari kecurangan dalam penarikan pajak restoran, petugas Bapenda kemarin (29/12/2020) melakukan sidak ke dua rumah makan besar di Kota Semarang.
Sidak dilakukan di Rumah Makan Padang Citro Bundo dan Rumah Makan Padang Sederhana. Total ada 33 rumah makan yang dilakukan sidak dalam beberapa hari terakhir.

Kabid Pajak II Bapenda Kota Semarang Elly Asmara mengatakan, pihaknya terus melakukan sosialisasi sekaligus monitoring penggunaan mesin kasir portabel kepada pengunjung restoran ataupun pemilik restoran.
“Alat ini adalah program dari Bapenda, Bank Jateng, dan KPK untuk meningkatkan sektor pajak, serta meningkatkan kepedulian konsumen terhadap pajak, juga pemilik rumah makan agar taat pajak,” jelasnya, Selasa (29/12/2020).

Elly –sapaan akrabnya- menjelaskan, ada 33 alat yang ditempatkan di restoran ataupun rumah makan yang ada di Semarang. Dari monitoring yang dilakukan dua hari terakhir, diketahui penggunaan alat mesin kasir portabel ini belum maksimal.
“ Rencananya kita akan berikan surat peringatan kalau memang tiga kali tidak digunakan, kami akan siapkan sanksi,“ tegasnya.
Menurut Elly, evaluasi akan dilakukan. Sebab, banyak pengelola restoran yang mengeluh tentang sinyal ataupun koneksi yang tidak stabil, kesulitan operasional, dan lainnya. Padahal sebelum diberikan alat tersebut, Bapenda sudah melakukan training kepada kasir ataupun pengelola restoran.
“Sudah kita training kok, misalnya perlu penambahan unit ya kita tambah. Namun secara umum, mereka takut kalau diawasi, karena penggunaan alat langsung terekam di sistem. Nah, padahal yang bayar pajak ini kan konsumen,“ katanya.
Dari pantauan yang dilakukan, pihak restoran hanya menggunakan lima sampai sepuluh transaksi. Hal tersebut tentunya perlu dilakukan monitoring secara manual lebih ketat. Tujuannya, untuk meningkatkan potensi pendapatan pajak. Selain itu, Bapenda juga menyebar leaflet undian bagi masyarakat.
“Alat ini jika digunakan struknya otomatis terekam di Bapenda, nah kita juga punya undian untuk meningkatkan potensi pajak. Struk yang keluar dari alat mesin kasir portable ini, bisa ikut undian yang diselenggarakan Bapenda. Kita imbau konsumen untuk minta struk ini,“ ujarnya.
Weni, kasir Rumah Makan Padang Sederhana mengeluhkan jika loading dan koneksi pada mesin kasir portable cukup lemot. Sehingga ia lebih sering menggunakan mesin kasir yang dimiliki manajemen rumah makan.
“Kadang kalau ramai, kita susah Mas, karena pelanggan mintanya cepat. Jadi, tidak kita gunakan sepenuhnya, karena cukup lama untuk menggunakannya,“ ucapnya. (den/aro)