RADARSEMARANG.ID, Semarang – Atap rumah Tumini tak kuat menahan derasnya hujan yang terjadi Kamis (15/10/2020) malam. Kayu penyangga yang lapuk menjadi faktor utama ambrolnya atap rumah warga RT 9 RW 13, Kelurahan Tandang, itu. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Saksi mata, Suntari menceritakan, peristiwa itu terjadi pukul 21.00. Saat itu ia mendengar suara gemuruh yang cukup keras. Ingin memastikan asal suara tersebut, ia bersama warga mendatangi pusat suara. “Ternyata atap rumah yang roboh,” katanya.
Rencananya, warga akan bergotong royong membersihkan puing-puing rumah dan memperbaiki rumah Tumini. Sementara Sabtu (17/10/2020) kemarin, di wilayah yang sama terjadi longsor. Peristiwa itu berada di talut Sungai Gombong. Lokasinya bersebelahan dengan rumah Mariono.
“Ketika hujan, sampah yang ada di perumahan akan turun dan langsung terseret arus sungai. Nah itu biasanya mengikis talut, karena debit airnya naik,” ujarnya.
Lurah Tandang Oni Gunarti mengatakan, pihaknya bersama BPBD telah mendatangi kedua pemilik rumah dan memberi bantuan. Menurutnya, atap rumah Tumini yang ambrol, karena kayu sudah rapuh. “Sehingga ada hujan deras, maka kayu itu tidak kuat menyangga sehingga roboh,” katanya. (hid/zal/bas)