
RADARSEMARANG.ID, Semarang – Calon petahana Hendrar Prihadi-Hevearita Gunaryanti Rahayu (Hendi-Ita) resmi melaju dalam Pilwalkot 2020 melawan kotak kosong. Kepastian itu setelah berkas pendaftaran dinyatakan lengkap oleh KPU. Termasuk hasil kesehatan pasangan yang diusung dan didukung seluruh parpol di Kota Semarang tersebut.
“Kita tinggal menyongsong pertandingan sesungguhnya yakni menarik hati masyarakat. Tinggal menunggu penetapan dan masa kampanye,” kata Hendi usai mengikuti pleno hasil verifikasi dan validasi berkas pendaftaran di kantor KPU Kota Semarang Jumat (18/9/2020).

Hendi berkomitmen bakal disiplin menjalankan protokol kesehatan dalam kampanye. Dirinya akan mengemas kampanye secara elegan. Tujuannya agar tidak menimbulkan klaster baru namun tetap menarik simpati masyarakat.
“Sehingga mau berpartisipasi dan memberikan suara pada 9 Desember mendatang,” harapnya.

Hendi menjelaskan, terkait strategi kampanye akan diserahkan kepada tim pemenangan. “Kalau kemasannya nanti biar tim yang menentukan, kami siap jadi wayang,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Semarang Henry Casandra Gultom menegaskan, berkas Hendi-Ita telah memenuhi syarat.
“Semua syarat terpenuhi, kelengkapan, kesehatan dan semuanya sudah memenuh. Tidak perlu ada perbaikan,” tegasnya.
Sementara penetapan calon bakal diselenggarakan pada 23 September. Kemudian pengundian tata letak atau nomor urut pada 24 September.
“Masa kampanye 26 September, untuk aturannya sudah tertuang pada PKPU 6 dan 10. Pembatasan angkanya jelas,” katanya.
Dalam PKPU, Nanda menjelaskan jika kampanye di dalam ruangan bisa dilakukan dengan syarat hanya dihadiri oleh 50 orang, sedangkan di luar ruang atau tempat terbuka maksimal 100 orang.
“Protokol kesehatan harus diperhatikan, serta harus ada koordinasi dengan satuan tugas Covid-19 setempat,” tegasnya.
Sementara, Ketua DPC PKB Kota Semarang, M Mahsun, menjelaskan jika partainya siap mengawal Hendi-Ita dalam Pilwakot tahun ini, meski dilakukan ditengah pandemi.
“Intinya adalah menarik simpati masyarakat, karena ini hal baru. Namun calon tunggal bukan berarti meremehkan, tapi bagaimana upaya agar masyarakat berpartisipasi aktif,” tambahnya. (den/zal/bas)