
RADARSEMARANG.ID, SEMARANG – Peringatan se-jit (HUT) Yang Mulia Bunda Bumi (Te Bo) di Kelenteng Low Lie Bio (kebun Jeruk) di gelar dengan khusyuk dan meriah. Tidak hanya dengan upacara sembayangan bersama, namun juga hiburan musik mandarin.
Perayaan diawali dengan doa bersama seraya melantunan parita-parita suci sebagai wujud puja-puji kepada para Suci yang berkumandang di kelenteng yang berdiri sejak 1934. Prosesi tersebut dipimpin oleh Pandita Dharma Amaro dengan didampingi para Cia dan Hu Locu Padma Kumala dan Soen Ka Gwan.

“Ibu Bumi (Te Bo) dalam konsep umat Hindu juga disebut sebagai Dewi Laksmi. Yaitu dewi kebijaksanaan, kesuburan, kemakmuran, keadilan, keberuntungan, kekayaan, dan kecantikan,” ungkap Ari Wibowo sebagai pengurus Yayasan Kebun Jeruk
Ari menambahkan, Yang Mulia Te Bo adalah dewi penguasa bumi yang mengemban tugas besar alam semesta, di Tiongkok dan Taiwan terdapat Tian Di Tang atau Kelenteng Langit Bumi. Dengan altar pemujaan terhadap Thian Kong (Tian Fu) dan Te Bo (Di Mu). Pemujaan Te Bo atau Bunda Bumi merupakan upacara penting kerajaan, mengingat kedudukannya sangat tinggi sebagai dewi penguasa Bumi

“Ada yang salah presepsi menganggap Te Bo. Sebagai Tu Di Bo, pasangan dari Tu Di Gong (Dewa Bumi). Kedua Dewa Dewi ini kekuasaannya sangat terbatas. Sementara Te Bo, kekuasannya tidak terbatas,” ungkapnya didampingi Indra Satya Hadinata selaku ketua Yayasan Kebun Jeruk. (dit/zal)