26 C
Semarang
Senin, 27 Maret 2023

Relokasi SMPN 16 Molor, Hambat Akreditasi

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, SEMARANG–Relokasi SMPN 16 Semarang yang sampai sekarang masih terkatung-katung akan menjadi agenda prioritas Komisi D DPRD Kota Semarang. Pasalnya proses relokasi sekolah yang ada di Kecamatan Ngaliyan tersebut sudah sejak 3 tahun lalu.

“Jadi untuk kesekian kalinya kami juga merasa gemes,” ujar Sekertaris Komisi D Anang Budi Utomo, Jumat (4/10).

Menurut Anang, saat ini sedang mendekati proses akreditasi sekolah. Kondisi tersebut, lanjutnya, juga akan mempengaruhi akreditasi sekolah menurun. Jika akreditasi sekolah menurun dari A menjadi C, akan mempengaruhi lulsan dari sekolah tersebut. “Kalau sampai jadi C, lulusan sekolah tersebut untuk bekerja bisa jadi masalah. Daftar PNS daftarnya tidak bisa,” katanya.

Baca juga:  Wali Kota Geram, Relokasi SMPN 16 Molor

Sehingga karena dampaknya begitu berat, secara teknis atau non teknis keberlanjutan dari proses relokasi sekolah dari PT Jasa Marga supaya segera ada progress. “Ini sudah tahun ke empat. Untuk itu, kami mendesak PT Jasa Marga sebagai pelaksana proyek jalan tol untuk segera merealisasikan,” katanya.

Ia juga meminta Pemkot Semarang untuk segera melakukan langkah. “Nanti kami dari DPRD khususnya Komisi D nanti akan sidak kesana. Bila perlu audiensi dengan PT Jasa Marga, dan melihat progresnya seperti apa,” tuturnya.

Baca juga:  Warga Terdampak Tanah Gerak Segera Direlokasi

Progress penanganan SMPN 16 Semarang, lanjutnya, tidak bisa stagnan seperti yang saat ini terjadi. Dimana berdampak langsung kepada siswa dan orangtua siswa. “Kita juga ingin melihat ada kendala dimana. Lebih dari itu kita juga ingin melihat progress roadmap penyelesaian seperti apa,” ujarnya.

Apabila ada kendala peraturan menurut Anang seharusnya bisa segera dilakukan komunikasi. “Apakah di Kemendagri atau Kementerian Keuangan. Harus ada celah,” ujarnya.

Baca juga:  Relokasi SMPN 16 Terbentur Aturan BPN

Untuk saat ini, pihaknya belum bisa melakukan sidak dikarenakan masih terkendala pembentukan Alat Kelengkapan Dewan yang belum selesai. “Ini menjadi program yang superprioritas. Siswa jangan jadi korban. Saya heran penanganan SMP ini kenapa lamban,” ujarnya.

Menurut Anang, kondisi SMPN 16 Semarang saat ini memang sudah tidak relevan lagi untuk kegiatan belajar mengajar.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Gunawan Saptogiri menuturkan jika sampai sekarang progres masih berjalan. “Minggu depan akan kami adakan pertemuan supaya segera selesai,” ujar Gunawan. (ewb/ida)


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya