25 C
Semarang
Minggu, 28 Mei 2023

Gas Bumi Masih Menjadi Energi Paling Efisien

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, SEMARANG-Gas bumi masih menjadi salah satu sumber energi yang paling efisien di Indonesia. Apalagi, harga gas bumi kepada sektor industri di Indonesia jauh lebih rendah dibandingkan harga di Singapura dan China.

Corporate Secretary Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Rachmat Hutama, menjelaskan bahwa di kawasan Asia, harga gas yang disalurkan PGN sangat kompetitif. Kecuali jika dibandingkan dengan harga gas di Malaysia yang mendapatkan subsidi dari pemerintah negara itu.

“PGN menjual gas kepada pelanggan akhir berkisar antara USD 8-USD 10 per MMBtu. Harga itu terbentuk dari berbagai sumber baik gas sumur maupun LNG yang harganya jauh lebih tinggi,” jelas Rachmat.

Rachmat menegaskan, sejak tahun 2013 PGN tidak pernah menaikkan harga gas kepada konsumen industri. Sementara biaya pengadaan gas, biaya operasional dan kurs USD terus meningkat. Secara akumulasi, sejak 2013 hingga saat ini kurs USD telah mengalami kenaikan hingga 50 persen. Biaya pengadaan gas selama ini menggunakan patokan USD.

“Dengan beban biaya yang terus meningkat, tentunya ruang bagi PGN untuk mengembangkan infrastruktur gas bumi menjadi makin terbatas. Sementara banyak sentra-sentra industri baru, seperti di Jateng dan Jatim yang belum terjamah gas bumi,” tegas Rachmat.

Hingga saat ini, sebagai subholding gas bumi, PGN telah membangun jaringan gas hingga lebih dari 10 ribu kilometer. Panjang pipa gas PGN ini hampir dua kali lipat dibandingkan jaringan gas milik Malaysia dan Thailand, serta 4 kali lipat lebih panjang daripada jaringan gas di Singapura. Sedangkan di China jaringan pipa yang terbangun lebih dari 40 ribu kilometer.

Diakuinya, biaya pengelolaan kegiatan hilir Indonesia masih bersaing dibanding negara-negara di Asia Tenggara. Rentang biaya distribusi dan niaga di Indonesia berkisar 2,8-4 USD/MMBTU. Bandingkan dengan negara Malaysia, Singapura, Thailand dengan rentang biaya hilir sebesar 2,8–3 USD/MMBTU dengan panjang pipa setengah dari yang dimiliki Indonesia dengan segala tantangan wilayah geografis yang didominasi kepulauan.

“Perluasan pemanfaatan gas bumi merupakan tanggung jawab bersama. Apalagi kami punya tanggung jawab bersama untuk menjaga ketahanan energi nasional dan melayani kebutuhan gas bumi secara berkeadilan,” ujar Rachmat. (tri/ida)


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya