
RADARSEMARANG.ID, SEMARANG- Rangkaian event Diplomacy Festival (Festival Diplomasi) atau Diplofest 2019 di Kota Semarang dimulai hari ini, Kamis (29/8), dengan Kuliah Umum di enam perguruan tinggi. Narasumber yang akan hadir di masing-masing universitas itu merupakan pelaku diplomasi luar negeri yang terdiri atas pejabat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

“Pembicara Kuliah Umum juga pernah menjabat Kepala Perwakilan RI di Luar Negeri. Acaranya berlangsung serentak hari Kamis, 29 Agustus 2019, mulai pukul 09.00 pagi, di lima kampus Semarang dan satu kampus Salatiga,” papar Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri RI Listiana Operananta dalam Press Conference di Gedung Gubernuran Jateng Jalan Pahlawan, kemarin.
Pada perkenalan event Diplofest 2019 tersebut, turut hadir Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Aziz Nurwahyudi, dan Asisten Administrasi Pemprov Jateng Herru Setiadhie.

Menurut Listiana, pejabat Kemenlu yang mengisi kuliah umum, merupakan tokoh – tokoh berdedikasi luar biasa. Yaitu, Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Andri Hadi di Unwahas; Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Jose Antonio Morato Tavares di Unika Soegijapranata; Direktur Jenderal Multilateral Febrian Alphyanto Ruddyard di Unnes; Staf Ahli Bidang Diplomasi Ekonomi Ina Hagniningtyas Krisnamurthi di Unissula; Plt Direktur Jenderal Amerika Eropa Teuku Faizasyah di Unimus; serta Direktur Jenderal Hukum Perjanian Internasional Damos Dumoli Agusman di UKSW Salatiga.
Aziz Nurwahyudi menjelaskan, secara umum tema yang akan disampaikan dalam kuliah umum itu tentang kinerja Kementerian Luar Negeri dalam berbagai bidang. Seperti kegiatan perlindungan menyangkut warga negera (Republik Indonesia), dan Forum ASEAN, di mana Indonesia sangat berperan. Khusus di kampus Unnes, juga akan hadir Ketua Bidang Industri Kreatif Berbasis Gambar Kadin Indonesia Luwi Saluadji Purbodiningrat.
“Kenapa kegiatan ini masuk ke kampus? Karena kami mengharapkan agar generasi muda berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan – kebijakan terkait kebijakan luar negeri Indonesia. Jadi, ada sesi mahasiswa bisa menyampaikan aspirasinya,” jelasnya.
Menurut Herru Setiadhie, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sangat mendukung hadirnya Festival Diplomasi. Generasi muda akan tahu bagaimana Indonesia di tengah era globalisasi, dalam pasar terbuka ini. Potensi – potensi dan kerja sama menguntungkan yang bisa didapatkan.
“Seluruh generasi muda, mahasiswa, pelajar, disabilitas, mendapatkan pembelajaran dalam diplomasi. Kita sudah memasuki ruang keterbukaan, globalisasi. Ya, tidak ada kata lain, harus siap dan mampu berkolaborasi dengan luar negeri,” imbuhnya. (fiq/aro)