
RADARSEMARANG.ID, SEMARANG—Umat Kelenteng Cetiya Setia Budi atau Tiong Gie Tong di Jalan Jagalan 48 menggelar upacara Ulambana, Jumat (9/8). Upacara sebagai simbol bukti dan bakti pada orangtua dan leluhur yang sudah meninggal dunia ditandai dengan pembakaran replika kapal kertas. Kapal tersebut juga diisi dengan kertas doa.
Ketua Yayasan Cetiya Setia Budi Hariyanto Kalim mengatakan, ritual Ulambana selalu dilakukan setiap tahunnya pada kalender Tionghoa, Jit Gwe yang bertepatan dengan 9 Agustus ini. Ritual ini bertujuan untuk mendoakan arwah yang tidak dirawat oleh keluarganya. “Ritual ini untuk mendoakan arwah yang tidak terurus sehingga didoakan agar mereka bahagia di alam sana,” katanya.

Rangkaian upacara dimulai pukul 09.00 dengan pembacaan parita atau doa untuk Tuhan Yang Maha Kuasa, selanjutnya dilakukan sembayang arwah dan membagikan koper serta uang-uangan untuk umat. Uang-uangan tersebut lantas dibakar bersama replika kapal kertas. Selain mendoakan arwah leluhur, panitia juga membagikan paket sembako kepada warga kurang mampu. “Maksud dari kegiatan ini agar di alam lain (arwah leluhur) tidak kekurangan dan juga upaya menghormati leluhur yang diadakan upacara bersama,” imbuhnya. (hid/ton)