RADARSEMARANG.ID, SEMARANG-Waspadai peredaran obat palsu yang masih sering ditemukan di tengah masyarakat Kota Semarang. Keberadaannya sangat membahayakan. Bahkan bisa mengancam kehidupan masyarakat.
Kendati begitu, kata Ketua DPRD Jawa Tengah, Rukma Setyabudi, minimnya kesadaran masyarakat menjadi salah satu penyebab masih beredarnya obat palsu. Hal inilah yang digunakan para produsen untuk memalsukan obat. Masyarakat masih kurang edukasi tentang obat palsu. “Banyak yang tidak bisa membedakan obat palsu dengan asli. Ini yang kemudian digunakan sebagai celah pelaku dalam memasarkannya di lapangan,” katanya.
Ia menambahkan, keberadaan obat palsu jelas membahayakan dan memiliki efek samping negatif. Dalam hal ini, pemerintah harusnya ikut andil dan secara terstruktur terlibat langsung dalam mengantisipasi peredaran obat palsu. “Masyarakat juga harus tanggap jika mengetahui ada peredaran obat palsu di apotek, sebaiknya langsung lapor ke polisi,” ucapnya.
Masyarakat harus lebih berhati-hati dalam memilih obat. Peran pemerintah juga sangat penting dalam mengawasi peredaran obat khususnya di Jateng. “Masyarakat harus cerdas dan belajar memahami dan mengerti. Jangan sampai menggunakan obat palsu karena efeknya sangat membahayakan di masa mendatang,” tambahnya.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengatakan salah satu cara menghindari obat palsu adalah dengan menggunakan obat generik. Manfaat dan kandungan yang sama obat generik lebih aman digunakan. “Obat generik jarang bisa dipalsu karena subsidi pemerintah,” ujarnya.
Sebenarnya, obat itu sama saja. Jangan malu pakai obat generik karena harganya murah. Murah itu karena ongkos riset dan distribusinya di subsidi pemerintah. Khasiat dan kegunaannya sama saja karena takaran dan bahannya juga sama. “Mindset (pola pikir) masyarakat harus diubah tentang obat generik. Terpenting harus terus berhati-hati,” tambahnya. (fth/ida)