
RADARSEMARANG.ID, SEMARANG–Naiknya harga cabai, ternyata menjadi salah satu faktor penyumbang inflasi di Jateng. Selain itu, inflasi juga disumbang biaya pendidikan bersamaan dengan tahuan ajaran baru.
Kepala BPS Provinsi Jateng, Sentot Bangun Widoyono mengungkapkan bahwa kenaikan harga cabai merah, cabai rawit, dan cabai hijau menjadi penyebab utama. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jateng, inflasi pada Juli 2019 sebesar 0,39 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 135,69.

“Kelompok makanan menyumbangkan indek inflasi sebesar 1,21 persen diikuti kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,84 persen,” katanya kemarin.
Selain dua indeks tadi, ada empat indek lain yang menyumbangkan inflasi, yakni kelompok sandang sebesar 0,58 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,19 persen. Kemudian disusul kelompok kesehatan sebesar 0,14 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,08 persen. Sedangkan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan mengalami penurunan indeks sebesar 0,26 persen. “Untuk penahan laju inflasi adalah turunnya harga bawang merah, bawang putih, kelapa, angkutan antarkota dan daging ayam ras,” jelasnya.

Dilanjutkan, inflasi terjadi di enam kota di Jateng. Kota Tegal mengalami inflasi tertinggi yaitu sebesar 0,54 persen dengan IHK sebesar 134,25 diikuti inflasi di Kota Purwokerto sebesar 0,45 persen dengan IHK sebesar 134,23, Kota Kudus sebesar 0,44 persen dengan IHK sebesar 143,38.
“Kota Semarang sebesar 0,39 persen dengan IHK sebesar 135,39, Kota Surakarta sebesar 0,38 persen dengan IHK sebesar 132,39. Inflasi terendah terjadi di Kota Cilacap yakni sebesar 0,14 persen dengan IHK sebesar 140,12,” paparnya. (den/ida)