
RADARSEMARANG.ID, SEMARANG – Sebanyak 120 anggota legislatif terpilih periode 2019-2024 dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) se-Jawa Tengah digembleng tentang ideologi pancasila melalui pemahaman empat pilar kebangsaan. Hal itu sebagai upaya menguatkan komitmen dan pemahaman untuk terus mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia.
Semua itu untuk bekal agar semua kader PKS terutama yang duduk di legislatif bisa menjaga marwah partai dan menjaga keutuhan NKRI.

Presiden Partai Keadilan Sejahtera Mohammad Sohibul Iman berharap para anggota legislatif terpilih PKS selalu menjadi duta kebaikan bagi bangsa dan negara.
“Caleg PKS hendaknya menjadi duta kebaikan bagi bangsa dan negara yang kita cintai,” katanya saat menjadi keynote speaker dalam pembekalan Caleg terpilih PKS di Hotal Grasia Semarang, kemarin.

Ia meminta para anggota dewan terpilih tersebut menjelaskan idieologi sekaligus mentransformasi tujuan PKS berbangsa dan bernegara. “Mereka berperan sebagai etalase PKS. Untuk itu setiap perlu memahami dengan benar dan paham, tentang visi partai, agar bisa dipahami publik,” ujarnya.
Secara khusus, Sohibul Iman menegaskan jika partainya adalah salah satu entitas bangsa dan negara Indonesia yang lahir di masa modernitas yakni pada tahun 1999. Atas hal itu, PKS kompatibel dengan keindonesiaan dan modernitas. PKS tidak akan gagap dengan keindonesiaan dan kemodernan karena tidak lahir dari ruang hampa. “Semua anggota legislatif PKS di parlemen tidak hanya fasik membicarakan tentang keislaman saja, tetapi juga hal-hal yang kekinian dan modern terutama yang menyangkut kepentingan hidup rakyat banyak,” tambahnya.
Ketua DPW PKS Jateng, Fikri Faqih, mengatakan sebanyak 120 anggota legislatif dari PKS di 35 kabupaten/kota dan 10 anggota tingkat provinsi tentang ideologi pancasila melalui pemahaman empat pilar kebangsaan.
Harapannya mereka dalam kerja ke depan tetap mengedepankan kepentingan bangsa dan negara serta berorientasi pada kejayaan NKRI. “Itu yang penting, bagaimana memperjuangkan kepentingan rakyat dan menjaha keutuhan dan persatuan Indonesia,” tambahnya. (fth/zal)