RADARSEMARANG.ID, Salatiga – Tim basket Satya Wacana Salatiga (SWS) yang berlaga di IBL batal protes berkait pertandingan melawan Elang Pacific Caesar Surabaya (EPC) di tanggal 15 Februari 2023. Pasalnya, mereka menilai protes tidak akan bermakna karena tidak ada sangsi yang keras dan membuat jera dari operator liga.
Pelatih dan jajaran mengaku kecewa dan marah. Pelatih Jerry Lolowang mengikuti prosedur protes dengan tanda tangan kapten tim, Henry Lakay pada kolom protes yang ada pada score sheet seketika usai pertandingan. Proses protes ini berlanjut pada IBL di hari yang sama.
Namun akhirnya diurungkan. Pihaknya sudah terlebih dahulu meminta pada IBL yang kiranya memperhatikan keluhan. Menurut Peraturan Pelaksanaan IBL, Bab III Pelaksanaan.
Pertandingan, Pasal 4 Mekanisme Pengaturan Pemain Asing, ayat 17, bahwa pemain asing wajib dimainkan di 3 kuarter setiap pertandingan dan minimal bermain setiap kuarter 3 menit.
“Kami menilai peraturan ini memiliki maksud agar setiap pemain asing dituntut untuk tampil dan menghibur dalam setiap pertandingan. Pada perjalanannya peraturan berusaha kami ikuti dan sudah menjadi bagian dari game plan kami. Tidak mudah memang, terkadang kami sudah ingin memasukan satu pemain asing namun waktu terus bergulir tanpa ada bola mati sehingga tanpa sengaja kami melanggar,” bebernya. Pihaknya juga kecewa karena Pacific Caesar hanya dikenakan sanksi berupa denda Rp 10 juta.
Sebuah keputusan dilematis untuk mengganti pemain asing yang sedang bermain bagus namun dibatasi oleh aturan menit bermain ini.
“Sudah kami ketahui pula bahwa ada tim-tim IBL lain yang ditegur dan melanggar peraturan ini sejak seri pertama IBL musim 2023 padahal peraturan ini juga sudah ada pada musim sebelumnya. Lantas terbesit pikiran bahwa peraturan ini punya celah yang sangat besar untuk dimanipulasi, ” imbuh Dodik Tri Purnomo, manajer tim.(sas/bas)
