RADARASEMARANG.ID, Salatiga – Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng N Rachmadi mengajak orang tua menjauhkan anak-anaknya dari handphone atau gadget. Caranya bisa dengan bercerita atau kegiatan yang membangun komunikasi dengan anak.
Orang tua jangan sampai menenangkan anak yang rewel dengan diberikan HP. “Saya juga titip orang tua melibatkan guru dalam proses pendidikan anak,” kata Sinoeng saat mengisi Pelatihan Konvensi Hak Anak (KHA) Bagi Tenaga Pendidik dan Mitra Kerja yang digelar Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3A PPKB) Salatiga.
Pj Wali Kota didampingi Ketua TP PKK Kota Denok Respati Sinoeng. Dalam kesempatan tersebut mengatakan pelaku kejahatan kekerasan terhadap perempuan dan anak didominasi orang yang kenal atau orang dekat.
“Pelaku bisa paman, tetangga, bahkan bapak sendiri. Hal tersebut bisa ditimbulkan gara-gara mobilitas membawa perubahan pola pikir, misal pasca lebaran orang yang dari daerah lain bisa jadi melakukan hal yang melanggar,” ungkapnya.
Parahnya, terkadang kejahatan yang dilakukan pihak dekat sering terjadi pembiaran. Sehingga diam membuka peluang terjadinya kekerasan lebih banyak terjadi. Maka edukasi, pembangunan kesadaran, dan perhatian tidak boleh berhenti. Lakukan tukar pikiran melalui pertemuan seperti PKK atau pertemuan nonformal penting dilakukan.
“Hal yang tidak kalah penting dalam sosialisasi bahaya narkoba dimodifikasi dengan makanan anak kecil, misal permen yang membuat ketergantungan. Bahaya Napza perlu kita dorong pendidikan bagi anak,” imbuhnya.
Kepala DP3APPKB Yuni Ambarwati mengatakan, kegiatan diikuti guru TK, SD, SMP Negeri dan Swasta, dan OPD sejumlah 40 peserta. “Dinas yang turut dalam kegiatan tersebut adalah: Dinas Perhubungan, Dinas Sosial, Kemenag, Disdukcapil, Disbudpar, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan. Adapun pemateri dari Yayasan Setara Semarang Yuli Sulistiyanto,” kata Yuni Ambarwati. (sas/fth)