
RADARSEMARANG.ID – Bertemu dengan Ainul Huri, kepala SD Muhammadiyah plus Salatiga ini tidaklah sulit. Tidak lama setelah menyampaikan izin ke petugas keamanan langsung dipersilakan menuju ruang kerjanya. Ruang kerja yang cukup lega. Lemari khusus piala belum mampu menampung tanda prestasinya. Sejumlah piala masih berjajar di meja. Ainul langsung menyeduh sendiri secangkir teh untuk disajikan. “Beginilah suasana sekolah sini, Mas,” sapa Ainul Huri sambil mempersilakan koran ini duduk.
Sosoknya sederhana. Namun etos kerjanya luar biasa. Pada 2020, sekolah yang dipimpinnya sudah menghasilkan 12 judul buku. Belum ditambah aneka prestasi lain. Tahun ini, ia menargetkan 20 judul buku.

“Hobi saya menjadi guru. Maka guru bagi saya adalah profesi yang menyenangkan dan sangat saya sukai. Sehingga apapun yang dikerjakan sebagai guru terasa ringan dan tidak menjadi beban, karena mengerjakannya dengan rasa senang, sepenuh hati dan ikhlas,” ujarnya memulai pembicaraan.
Ia menceritakan keberhasilannya bisa lolos menjadi salah satu finalis kepala sekolah inspiratif. Berawal dari kondisi pandemi yang melanda. Memaksa semua pendidik untuk berpikir keras. Bagaimana siswa bisa mendapatkan pelajaran dengan pelajaran jarak jauh.

Untuk memaksimalkan materi virtual, akhirnya ia menyulap sebuah ruang kelas menjadi studio. Di sini, ia menunjuk satu guru setiap angkatan untuk menjadi tim Edutainment. Sesuai namanya, anggota tim tugasnya membuat materi pelajaran (edukasi) sekaligus menghibur (entertainment). “Ini harus dilakukan agar murid tidak kehilangan pembelajaran. Selain itu juga menjaga karakter pembiasaan pada siswa. Termasuk tetap menjaga prestasi di tengah pandemi,” papar peraih juara 1 Unjuk Gelar CKS 2021 LPPKSPS Kemendikbud Provinsi Jateng 2021 ini.
Dari studio itu, munculah berbagai inovasi dan kreasi. Mulai dari video pembelajaran, Zoom Meeting, guest teacher dari dalam dan luar negeri, hingga film pendek dengan tokoh bernama Pakde Manto. Tokoh internal ini semacam film dengan sisipan muatan pendidikan. Juga rutin dilakukan lomba virtual guna menjaga minat dan bakat siswa tetap terasah.
“Kini pengelola studio sudah mencapai 15 orang. Bahkan kanal Youtube milik sekolah sudah bisa menghasilkan Adsense, meski belum begitu besar,” jelasnya.
Keberhasilan semua inovasi kepala sekolah ini terlihat dari prestasi siswanya. Dengan nilai akademik yang cukup bagus. Prestasi guru dan siswa yang terus diraih.
“Hidup adalah ibadah. Di manapun dan kapanpun berada dalam rangka mencari ridho-Nya. Menjadi guru adalah untuk membekali peserta didik dalam mencapai tujuan dan cita-citanya. Saya senantiasa membimbing dan mengarahkan kepada mereka, melakukan hal yang menghasilkan manfaat didasari dengan ibadah d imanapun dan kapanpun mengharap ridhlo Allah, insya’Allah akan dimudahkan segala urusan oleh Allah dan akan menghasilkan prestasi,” papar Ainul Huri. Hingga saat ini, ia masih berobsesi bisa merealisasikan digitalisasi sekolah yang dipimpinnya.
Pengalaman berkesan selama jadi guru dan kasek adalah saat menjadi guru favorit anak-anak pada 2007. Kemudian peserta terkreatif dan juara 1 Gelar Karya Diklat CKS LPPKSPS Kemendikbud Provinsi Jateng 2021.
Di era saat ini, ia berpesan kepada seluruh guru untuk jadi guru yang milenial. Dan yang bisa menjadi teladan, selalu menginspirasi, terus berinovasi, berkreasi dan berkolaborasi. Selain itu, juga mendidik dengan hati. “Dan jangan lupa doakan anak didik kita setiap hari,” pesan dia.
Dari sejumlah prestasi yang diraihnya, Ainul berkesempatan untuk bertemu dengan tokoh tokoh besar di Indonesia. Di antaranya, presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam rangka peresmian Masjid Agung Jawa Tengah, Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam acara Muktamar DPP BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia). Selain itu, juga bertemu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof. Dr. Muhajir Effendy, M.A.P. (sas/aro)