RADARSEMARANG.ID, Salatiga – Para ASN di lingkungan Pemkot Salatiga resah. Hal itu seiring beredarnya kabar akan ada penyesuaian Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP).
Penyesuaian ini diartikan tunjangan yang mereka dapatkan akan turun. Beberapa dinas mendapat sorotan. Termasuk staf ahli.
“Saya dengar kabar karena dianggap tidak bekerja, dinas perpustakaan dan kearsipan tunjangannya akan dievaluasi. Nilainya akan paling rendah dari dinas lain,” tutur salah satu pegawai yang mewanti wanti tidak disebut namanya.
Ia mengharapkan ada indikator jelas tentang penetapan TPP.”Jika mau kebijakan pengetatan ikat pinggang, harusnya secara objektif. Kenapa tidak sekalian dirumahkan aja, untuk efisiensi, seperti swasta,” ujarnya sinis.
Padahal menurut UU, urusan perpus dan arsip adalah urusan pemerintahan wajib.
Sumber lain di pemkot juga mendengar kabar tersebut. Ia mengatakan ada beberapa dinas dan juga staf ahli yang akan disesuaikan besaran tunjangannya. “Kalau penyesuaian TPP melalui Peraturan Wali Kota yang diusulkan oleh bagian organisasi dan kepegawaian,” jelasnya.
Terpisah, sekda Wuri Pujiastuti belum bisa dimintai konfirmasinya. “Saya sedang rapat. Nanti saya kabari jika sudah selesai acara,” tutur Sekda.
TPP diterima seluruh ASN setiap bulannya. Nominalnya cukup besar. Mulai Rp 2 juta sampai tertinggi kisaran Rp 7 juta. (sas/bas)