
RADARSEMARANG.ID, Pekalongan – Sejumlah pedagang kuliner eks alun-alun yang tergabung dalam Paguyuban Estuboga mengeluh sepi pembeli.
Tempat baru di pusat kuliner dan fashion Sugihwaras tidak sesuai harapan pedagang. Mereka berharap bisa kembali jualan di sekitar Alun-alun Kota Pekalongan.

Paguyuban Pedagang Estuboga Eks Alun-Alun, Ahmad Nasrudin berharap mendapat kesempatan jangka pendek selama puasa dan menjelang Lebaran untuk bisa berjualan di alun-alun bagian utara.
“Selama di pusat kuliner dan fashion Sugihwaras omzet kami menurun drastis sampai 80 persen saat ini,” sesalnya pada Minggu (22/1).

Selama ini, lanjut Ahmad Nasrudin, kondisi berjualan setiap harinya sepi. Efektif berjualan hanya dua jam, mulai pukul 19.00 sampai 21.00. Setelahnya sepi. Itu pun tidak begitu ramai, tingkat kunjungan dalam taraf biasa-biasa.
“Di lokasi sekarang, kondisi bangunan kios dari luar terlihat seperti bukan wajah pusat kuliner, dan akses keluar masuk kendaraan pengunjung juga terbatas,” keluhnya.
Menurutnya, bentuk pintu masuk seperti bukan pusat kuliner. Melainkan seperti tempat ibadah, yang di dalamnya ada musik-musik. Sehingga calon konsumen yang akan masuk menjadi ragu.
“Akses masuk kendaraan yang satu jalur sangat sempit begitu pula akses keluarnya,” tegasnya.
Nasrudin menambahkan, pedagang berharap diizinkan berjualan di sekitar Alun-Alun Pekalongan. Minimal menjelang puasa dan saat Lebaran tahun ini. “Harapan kami bisa lagi berjualan semula di sisi utara alun-alun,” pintanya.