
RADARSEMARANG.ID, Pekalongan – Tingginya intensitas hujan ditambah bencana rob di wilayah Kota Pekalongan, membuat sejumlah permukiman terendam banjir. Bahkan sebagian warga terpaksa mengungsi. Ingin memastikan logistik pengungsi terpenuhi, Wali Kota HA Afzan Arslan Djunaid, SE, meninjau sejumlah lokasi pengungsian.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana pada BPBD Kota Pekalongan, Dimas Arga Yudha mengungkapkan, ketinggian banjir mulai berkurang seiring dengan intensitas hujan yang menurun beberapa waktu ini. Namun karena belum surut, membuat warga tetap ingin mengungsi. “Ketinggian air memang berkurang, namun tetap belum surut. Akhirnya ada warga yang minta diungsikan, khususnya kelompok rentan,” jelasnya Minggu (28/11).

Dimas mengatakan, dari hasil monitoring, masih ada genangan air di beberapa wilayah. Seperti jalan menuju Musala Al hikmah RT 5 RW 4 Kelurahan Pasirkratonkramat. Keinggian airnya antara 30 – 45 cm. Jalan Sutan Syahrir, Kelurahan Pasirkratonkramat, ketinggian air 25 – 30 cm. Sedangkan di Degayu Clumprit, Kelurahan Degayu, ketinggian air antara 25 – 30 cm.
Sementara ada 24 jiwa warga yang mengungsi di Aula Kelurahan Degayu, kemudian 65 jiwa mengungsi di aula Eks Kelurahan Kraton Kidul. Pengungsi di Musala Al Hikmah RT 05 RW 4, Kelurahan Pasirkratonkramat ada 20 jiwa. Sementara yang mengungsi di aula Kecamatan Pekalongan Barat ini cukup banyak, yakni ada 89 jiwa. Dan pengungsi di Musala Roudhotul Tolibin RT 06 RW 03 PasirKratonKramat ada 16 jiwa.

Sebagai respon cepat dan peduli terhadap warganya yang terdampak bencana, Wali Kota Pekalongan ,HA Afzan Arslan Djunaid, SE berkeliling ke lokasi pengungsian. Di antaranya di Aula Kecamatan Pekalongan Barat, Aula Eks Kelurahan Kraton Kidul, dan Kelurahan Degayu Kecamatan Pekalongan Utara, Jumat sore (26/11).
Wali kota menyempatkan berdialog dan bersenda gurau dengan para pengungsi. Selain memastikan kondisi para pengungsi, wali kota juga memastikan pemenuhan pelayanan dasar bagi para pengungsi banjir seperti pendistribusian logistik makanan, layanan kesehatan, dan proses evakuasi tercukupi.
Wali Kota Pekalongan yang akrab disapa Aaf itu, sengaja meninjau langsung untuk melihat fasilitas warga di di pengungsian. Mulai dari kondisi kamar mandi, memastikan kebutuhan logistik pengungsi seperti makanan, minyak kayu putih, pampers, makanan bayi, dan lain-lain tercukupi. “Alhamdulillah selama ini tidak ada masalah, semua masih tercukupi,” ucap Aaf.
Pihaknya berharap, intensitas hujan dan rob beberapa waktu ke depan tidak bertambah besar. Sehingga banjir bisa cepat surut, agar para pengungsi bisa segera kembali ke rumah masing-masing.
Dalam kunjungannya, Aaf juga turut mengundang kepedulian dari Komunitas Badut Kota Pekalongan dan Forum Anak. Meereka memberikan hiburan sekaligus trauma healing terutama kepada anak-anak yang berada di pengungsi’an. “Badut-badut ini, untuk menghibur anak-anak agar tidak trauma,” jelasnya. (han/zal)