
RADARSEMARANG.ID, Mungkid – Pemerintah Desa Mertoyudan akan menyiapkan lahan dan bekerja sama dengan pengembang untuk membangun TPS-3R. Hal ini terkait adanya persoalan sampah yang berserakan di Jalan Salakan Desa/Kecamatan Mertoyudan. Sementara ini sampah yang berceceran di bahu jalana akan dimasukkan.
“Nantinya juga akan diawasi oleh linmas untuk memantau masyarakat luar yang hendak membuang sampah,” ujar Kepala Desa Mertoyudan Eko Sungkono kepada Jawa Pos Radar Semarang ditemui di kantornya, Kamis (26/1).

Ia membenarkan tempat sampah itu milik PT Damai Putra pengembang perumahan Bumi Prayudan Estate. Sehingga memang dikhususkan untuk warga perumahan tersebut.
Warga seringkali memergoki pembuang sampah di depan gerbang. Bahkan dengan santainya melintas dan melemparkan sampahnya tanpa rasa malu dan bersalah. Selain sepeda motor pernah ada mobil pikap yang membawa tumpukan sampah. “Selain sampah rumah tangga juga banyak sampah sisa dari restoran,” terangnya.

Sejak Oktober lalu sebenarnya ada kesepakatan antara pengembang, pihak desa, dan DLH Kabupaten Magelang. Karena maraknya pembuangan sampah dari luar, lalu diputuskan untuk menutup dengan pagar beserta pemasangan baliho peringatan. “Itupun tidak dipedulikan oleh oknum masyarakat yang buang di situ. Malah dari luar Desa Mertoyudan,” jelas Eko.
Diakui Desa Mertoyudan belum mempunyai tempat pengolahan sampah. Kendati demikian di setiap desa sudah terdapat tempat sampah yang nantinya diambil oleh petugas DLH untuk dibawa ke TPS Pasuruhan. “Baru direncanakan dibangun TPS. Pihak desa menyediakan lahan dan pembangunannya oleh pengembang,” paparnya.
Namun kesepakatan belum kunjung terealisasi lantaran pengembang hanya mau membangun atapnya. Padahal, kata dia, berdasarkan Perda Kabupaten Magelang No 1 Tahun 2022 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman pengembang wajib menyediakan fasilitas umum. “Dalam hal ini seperti pengolahan sampah dan pemakaman,” tuturnya.
Sementara, Kepala Dusun Bumi Prayudan Isbudi mengungkapkan lokasi tempat sampah tersebut terbatas. Hanya cukup untuk warga perumahan Bumi Prayudan Estate. “Sehari saja satu ton lebih, kalau ditambah dari luar tidak bisa,” pungkasnya. (mg12/mia/lis)