
RADARSEMARANG.ID, Mungkid – Proses inventarisasi dan identifikasi tanah yang dilalui proyek jalan tol Jogja-Bawen di Kabupaten Magelang seksi dua ditargetkan rampung 30 hari kerja. Meliputi 13 desa dari tiga kecamatan.
Kepala Seksi Survei dan Pemetaan Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang Suparyanto mengaku optimistis program ini bakal terwujud. Karena pihaknya sudah melaksanakan survei di awal. Kendati demikian, ia mengaku ada beberapa kendala. Seperti cuaca, medan, dan partisipasi dari masyarakat.

“Sebenarnya kendala atau hambatan terberat itu faktor cuaca. Jika di pertengahan pengukuran turun hujan, otomatis akan kita berhentikan dulu. Menunggu hujan reda. Jadi agak sedikit memperlambat,” ujar Suparyanto atau yang lebih akrab dipanggil Totok saat ditemui di kantornya, Selasa (14/6).
Dalam pengukuran ini pihaknya menurunkan empat tim, dengan total personel 23 orang. Dan akan mendapatkan tambahan personel dari instansi lain di lingkungan Pemkab Magelang. Petugas ini melaksanakan identifikasi dan inventarisasi bidang tanah. Pihaknya juga menyiapkan 19 alat ukur RTK.

“Kita kurang lebih ada 23 personel. Tapi kan ada juga unsur-unsur dari instansi lainnya. Misalnya terkait dengan tanaman ada dari dinas pertanian, kemudian terkait bangunan ada dari dinas perumahan dan lainnya,” jelasnya.
Pihaknya menargetkan tiga desa, Bligo, Pakunden, dan Karangtalun bisa selesai pengukuran dalam minggu ini. Ia juga sudah berkoordinasi dengan camat dan kepala desa yang daerahnya bakal dilalui oleh proyek jalan ini.
Setelah 30 hari kerja selesai pengukuran, nantinya luas hasil tanah yang terdampak proyek jalan tol akan diumumkan ke masing-masing desa. Sedangkan penentuan harga, akan ada tim independen tersendiri yang menentukan. “Kita tidak bisa memastikan harganya berapa. Karena bukan masuk tugas kita (tim pengukur),” jelasnya. (rfk/lis)