27 C
Semarang
Kamis, 23 Maret 2023

Api Dharma Dibawa Keliling Candi Mendut

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, Semarang – Menjelang Waisak 2566 BE  prosesi penyemayaman api dharma dilakukan di Candi Mendut, Sabtu (14/5) sore. Api tersebut diambil dari api abadi Mrapen Kabupaten Grobogan. Sejumlah biksu dan umat Buddha secara bersama-bersama memanjatkan doa.

Api abadi Mrapen tiba di Candi Mendut pukul 16.05 WIB. Dari Kabupaten Grobogan, api dibawa menggunakan obor besar yang ditunggangkan ke mobil pikap. Usai memanjatkan doa di depan altar, sejumlah biksu dan umat melakukan pradaksina saat malam tiba sekitar pukul 18.20 WIB. Mereka mengelilingi Candi Mendut sebanyak tiga kali searah jarum jam. Sambil membawa obor api di tangan.

Baca juga:  PSIS Versus Persela Digelar di Stadion Wibawa Mukti Cikarang

Bante Dhammavuddho ketua keluarga cendekia Budha Indonesia (KCBI) mengatakan, penyemayaman api secara simbolis sebagai bentuk pencahayaan batin makhluk yang diliputi kegelapan.

“Di sini kami melihat api sebagai semangat untuk menerangi. Jadi seperti Waisak ini kan Buddha datang ke dunia untuk membawa penerangan bagi semua makhluk,” ujar Bante Dhammavuddho. Ditambahkan dia, Waisak tahun ini merupakan momen untuk mempraktikkan Dhamma ajaran Sang Buddha. Sebagai ladang berkah kebahagian.

Baca juga:  Momen Lucu Gubernur Ganjar Pranowo Turun di Kategori Tilik Candi Ajang Borobudur Marathon 2021

Ketua 2 Walubi Jateng Tanto Soegito Harson menuturkan, kembali dilakukannya prosesi Waisak secara langsung patut disyukuri. Mengingat dua tahun sebelumnya perayaan dilakukan secara daring karena Ppandemi Covid-19. Setelah prosesi penyemayaman api selesai, dijadwalkan pada Minggu (15/5) ini dilakukan pengambilan air suci. Air suci diambil dari Umbul Jumprit, Temanggung dan akan dibawa ke Candi Mendut.

Pengambilan air suci dilakukan sekitar pukul 09.00 pagi. “Kami harapkan air suci Jumprit sudah masuk altar Candi Mendut pada 12.30 atau 13.00 WIB,” tuturnya.

Baca juga:  Optimistis Perekonomian Semarang akan Segera Bangkit

Sementara itu Plt. Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama Nyoman Suriadarma berpesan selama prosesi Waisak hendaknya tetap menerapkan protokol kesehatan. Patut disyukuri bahwa perayaan bisa dilakukan kembali secara langsung. “Semoga sampai Dharmasanti Waisak nanti semua bisa berjalan lancar,” katanya.

Ditambahkan Nyoman, secara nasional Dharmasanti Waisak pada 16 Mei nanti akan disiarkan secara hibrid, ada yang hadir, ada juga yang mengikuti secara daring di berbagai daerah. Saat Dharmasanti Waisak nanti Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas juga akan datang ke Candi Borobudur. (man/ton)


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya