RADARSEMARANG.ID, Mungkid – Selama sepuluh hari sampah di Pasar Muntilan menumpuk. Pedagang pun resah dengan bau tidak sedap yang ditimbulkan. Setelah diunggah di media sosial, pada Selasa (12/4) beberapa sampah mulai diambil, meski belum sepenuhnya.
Agung salah satu pedagang di Pasar Muntilan mengatakan sampah sudah menumpuk sejak awal Ramadan. Ia terganggu dengan baunya. Apalagi lapak miliknya berdekatan dengan sampah yang menumpuk di sebelah barat Pasar Muntilan. Jaraknya hanya 5 meter.
“Sampah menumpuk sejak malam puasa. Karena sampah campur organik dan anorganik dari TPA tidak bisa nerima. Baru mulai hari ini (kemarin, Red) diambili,” ujar Agung. Ketika beberapa sampah diangkut, kata dia bau sangat menyengat. Selain itu juga bermunculan belatung.
“Dari pagi sudah sepuluh bak truk sampah lebih. Dilanjutkan besok, kasihan pegawainya yang ngangkutin ke bak,” kata Agung. Ketika hujan, air dari tumpukan pun mengalir ke beberapa tempat dan menggenang. Sehingga mengganggu aktivitas pedagang di sekitarnya.
Hal serupa juga diungkapkan Asrofi, pedagang lain di Pasar Muntilan. Ia mengaku sebelumnya petugas sudah mengabari kalau sampah tidak akan diambil sekitar satu minggu. “Alasannya tidak tahu,” tutur Asrofi. Selain mengganggu pedagang, sampah yang menumpuk juga meresahkan warga yang tinggal di dekat Pasar Muntilan.
“Rumah saya belakang pasar. Kalau kayak gini kan baunya juga ganggu warga,” tutur Asrofi. Sebelum hari Selasa ini mulai diangkut, tinggi tumpukan sampah di Pasar Muntilan mencapai 2 meter. Sekarang tinggi sampah tinggal 1 meter. “Kalau habis hujan itu airnya menggenang di situ, jadi sangat bau,” tuturnya. (man/lis)