
RADARSEMARANG.ID, Mungkid – Destinasi wisata dan pasar kuliner Lepen Shumong di Dusun Ngrajek 1, Desa Ngrajek, Kecamatan Mungkid masih tutup. Tempat wisata itu belum beroperasi sejak kasus Covid-19 tinggi pada Juni lalu. Ditambah kebijakan PPKM pada bulan Juli yang diperpanjang hingga 2 Agustus mendatang. Destinasi wisata ini setengah mangkrak.
Lapak-lapak pedagang hanya menyisakan tiang-tiang bambu yang berdiri di sepanjang tepi jalan. Pada Rabu (28/7), beberapa malah sudah dibongkar. Ketua Objek Wisata Lepen Shumong Rohmad Abadi menuturkan, saat ini pihaknya memang sedang menggarap pembenahan.

“Ini juga mau dibikin jembatan dan semacam panggung untuk duduk-duduk menikmati sunset,” tutur Rohmad sembari menunjuk kerangka jembatan dari bambu yang berdiri kokoh di atas lahan persawahan. Hingga kemarin proyek itu belum dilanjutkan.
“Yang namanya wisata kecil-kecilan, memang harus berbenah sedikit demi sedikit biar selalu ada inovasinya,”ujarnya.

Pihaknya sempat bingung hendak memulai yang mana. Apalagi anggaran yang dibutuhkan ternyata lebih banyak dari yang sudah diperkirakan. Di masa sulit akibat pandemi Covid-19 ini, pendapatan Lepen Shumong tidak seberapa.
Namun, akhirnya mereka memutuskan untuk membenahi lapak pedagang. Salah satunya dengan melebarkan ruang agar tidak terlalu mepet ke jalan. Rabu kemarin, pihaknya sudah mulai meratakan tanah. “Karena pasar kan untuk mengangkat perekonomian warga dusun sini juga,” kata Rohmad.
Rohmad bertekad tetap melanjutkan pembenahan di masa penutupan. Menggunakan anggaran yang tersisa dari pemasukan sebelumnya. Selama ini dia juga bersyukur masih ada pengunjung yang mampir ke kolam dan membeli pelet untuk pakan ikan.
“Hari Minggu sering ada yang kecele ke sini. Biasanya orang-orang gowes. Karena pasarnya tutup, kalau sekadar ngasih makan ikan ya kami persilakan,” bebernya. (rhy/lis)