31 C
Semarang
Minggu, 26 Maret 2023

Tersembunyi di Balik Pegunungan Menoreh, Jaga Privasi Tamu

Menghidupkan Ekonomi Warga di Kawasan Borobudur dengan Balkondes (1/bersambung)

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID – Balai ekonomi desa (Balkondes) Majaksingi, Kecamatan Borobudur, letaknya tersembunyi di balik perkampungan warga. Memunggungi Pegunungan Menoreh yang hijau. Menawarkan nuansa asri pedesaan.

Luasnya  850 meter persegi. Berjarak 2,4 kilometer dari Candi Borobudur. Butuh waktu sekitar 6 menit untuk menjangkau balkondes ini. Lokasinya berada di belakang destinasi wisata Rumah Kamera. Para pengunjung biasanya memarkir kendaraan di sana. Menuju balkondes dengan menyeberangi jembatan bambu yang dipercantik hiasan lampu.

Manajemen Operasional Balkondes Majaksingi Bayu Wijanarko mengatakan, pada hari kerja, balkondes biasanya ramai pada sore hari. Lain halnya di akhir pekan. Ramai sejak pagi.

Baca juga:  Bekali Satgas Linmas Kemampuan Jaga Ketertiban

Berdiri tahun 2018, Balkondes Majaksingi ditujukan untuk menggenjot perekonomian desa. Disponsori BUMN. Lantas dikelola bersama BUMDes. Balkondes Majaksingi hidup dari sektor restoran, penyewaan venue untuk acara gathering hingga pernikahan. Serta penginapan atau homestay.

Tersedia tujuh kamar. Letaknya bersebelahan dengan pendopo. Namun terpisahkan oleh pohon-pohon palem yang mulai meninggi. Pihaknya mengedepankan privasi tamu. Pendopo dan balkondes pun ditata, agar tidak saling terbuka. Dengan begitu, tamu-tamu akan lebih nyaman menghabiskan waktu mereka di sana. Selain itu, Balkondes Majaksingi menawarkan pemandangan alam yang indah.

Baca juga:  Soal Senketa Tanah Borobudur, BPN Klaim Tak Ada Maladministrasi

“Masalah view, dari depan kamar kita bisa melihat Pegunungan Menoreh. Dari belakang kamar, kalau sedang cerah juga bisa melihat Gunung Merapi, dan Merbabu,” ujar Bayu.

Di belakang kamar terdapat fasilitas balkon yang dilengkapi kursi untuk bersantai. Sayangnya, ketika wartawan koran ini berkunjung, cuaca tengah berawan. Pemandangan Gunung Merapi, dan Merbabu tidak tampak.

Sebelum pandemi Covid-19, tamu Balkondes Majaksingi didominasi turis asing. Sementara kini, paling banyak tamu dari Jakarta, Semarang, hingga Demak. “Begitu pandemi, kami memang mengubah target pasar ke wisatawan lokal,” akunya.

Baca juga:  Kunjungan Candi Borobudur Diliburkan Setiap Senin

Tak hanya menghadapi situasi sulit pandemi, pihaknya dihadapkan pada kemunculan kompetitor. Restoran dengan konsep tradisional seperti balkondes makin menjamur. Agar tetap bertahan, selain menawarkan pelayanan terbaik, Balkondes Majaksingi berupaya menggenjot penginapan.

Alhamdulillah selalu ada tamu. Penyewaan venue untuk wedding juga sebulan paling tidak dapat satu,” imbuhnya. Di samping itu, pihaknya bersinergi dengan masyarakat sekitar. Mengeksplorasi potensi desa. “Apa yang ada di desa, kami bantu jual, bantu blow up,” imbuhnya. (rhy/put/lis)


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya