
RADARSEMARANG.ID, Semarang – Musisi senior Nomo Koeswoyo meninggal di Kota Magelang, Jawa Tengah Rabu, (15/3/2023). Nomo Koeswoyo menghembuskan nafas terakhir di rumahnya di seberang Terminal Tipe A Tidar Kota Magelang (Jalan Soekarno Hatta).
Warga Kota Magelang yang mengikuti dan membantu sejak Nomo Koeswoyo pindah dari Jakarta ke Kota Magelang, Ipunk bercerita Nomo memang sempat sakit selama tiga hari sebelum akhirnya dipanggil Sang Khalik. Namun tidak mau periksa ke dokter.

Di hari terakhir sakit itu, Nomo sempat merasakan badannya gerah. Lantas mandi beberapa kali untuk mengusir rasa panas di tubuhnya. Setelah itu berbaring, dan beristirahat. Kemudian meninggal.
“Yang dirasakan beliau itu seperti masuk angin biasa. Yang dirasakan kepanasan, kemudian mandi sampai tiga kali. Mandi terakhir habis Maghrib, kemudian terasa ada yang sakit di punggung, sempat teriak, lalu dipapah, dan kemudian dibawa ke tempat tidur, dan meninggal,” ungkap Ipunk, ditemui di kediaman Nomo Koeswoyo, Kamis, (16/3/2023) pagi.

Pihak keluarga juga sempat membawa Nomo Koeswoyo ke RS Harapan, Kota Magelang, untuk memastikan kondisi Nomo yang sebenarnya. Sesampai di sana, dokter menyatakan Nomo meninggal.
Keluarga lantas membawa pulang jenazah Nomo untuk disucikan dan dikafani di rumah. Selanjutnya rombongan pihak keluarga membawa jenazah ke Jakarta, sekitar pukul 01.00 dini hari. “Yang bawa ada mas Reza (anak Nomo), istrinya mas Reza, dan beberapa keluarga yang lain,” imbuhnya.
Sebagai orang terdekat Nomo Koeswoyo, Nomo termasuk orang yang senang memberikan nasihat. Ia mengenang nasihat Nomo semasa hidup adalah untuk berbuat baik kepada siapapun.
“Jadilah manusia yang baik, jangan jadi manusia yang nggak baik. Itu pesan yang selalu disampaikan beliau. Berlakulah yang baik,” ucap Ipunk sembari menunjuk sebuah tulisan di atas kusen pintu menuju ruang santai Nomo Koeswoyo.