
RADARSEMARANG.ID, MAGELANG – Lebih dari 128 lukisan karya KH Mustofa Bisri atau akrab disapa Gus Mus dipamerkan di Museum OHD. Pameran yang dibuka Sabtu (11/3) ini bertajuk Lanskap Gus Mus. Dengan kurator Suwarno Wisetrotomo.
Dari 128 karya, sebanyak 64 di antaranya karya lelet nikotin pada amplop surat, dua karya cucu, dan satu karya dari santrinya. Ada juga tiga karya kolaborasi antara Gus Mus dengan Muhammad Abdu Maliki Mulk (cucu).

Satu karya kolaborasi antara Gus Mus dengan Umma Nabiegh Ismail Jalla (cucu) dan Eny Retno Purwaningtyas (keponakan). Serta, karya-karya pada kertas dan kanvas, berupa kaligrafi, sosok atau figur, dan abstrak (non-figuratif).
Suwarno Wisetrotomo menyampaikan, karya-karya ini dapat dipahami sebagai metode Gus Mus untuk menyampaikan pesan bahwa seni beririsan dengan ragam persoalan yang spiritual, sakral, yang profan, yang sosial, politik, dan keseharian.

Ia mengaku, merancang pameran ini memicu adrenalin yang tak biasa. Karena terkait dengan sosok Gus Mus sebagai perupa, penyair, cerpenis, kiai, dan guru bangsa kharismatik yang dianut, didengar umat.
“Karena itulah saya sempat merasa sangsi, apakah saya mampu menghadirkan sosok teladan ini melalui karya-karya seni rupanya. Gus Mus memang melukis dengan cara dan gaya, seperti pengakuannya, semau gue. Ia menjelajahi beragam material, teknik, secara merdeka. Dari kopi, nikotin (lelet/kerak tembakau), cat minyak, akrilik, tinta, kertas, dan kanvas,” ungkap Suwarno kepada wartawan saat konferensi pers di OHD Museum, Jumat (10/3).
Pameran dikoordinasi dr. Oei Hong Djien, pemilik OHD Museum serta timnya. Dan akan dibuka Alissa Wahid, putri Gus Dur. (rfk/lis)