
RADARSEMARANG.ID, Magelang – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Magelang memetakan daerah yang rawan bencana. Kepala Pelaksana BPBD Kota Magelang Machbub Yani Arfian mengatakan pemetaan lokasi rawan bencana ini dilakukan sebagai langkah antisipasi bencana yang sering terjadi di Kota Magelang. Ia menjelaskan risiko bencana yang sering terjadi adalah puting beliung, pohon tumbang, tanah longsor, dan kebakaran.
“Pemetaan daerah rawan bencana ini berdasarkan dari kejadian-kejadian yang sering kita tangani dan terjadi di Kota Magelang,” jelasnya.

Machbub menjelaskan data yang masuk ke BPBD Kota Magelang tahun 2022 mayoritas daerah di Kota Magelang rawan terjadi tanah longsor. Namun, ada beberapa titik yang sering atau menjadi langganan. Seperti di Kelurahan Rejowinangun Utara, Wates, dan Gelangan.
“Biasanya di daerah ini sering terjadi longsor kecil yang diakibatkan hujan lebat dan demografis tanahnya juga naik dan turun serta beberapa cukup curam,” ujarnya.

Ia menambahkan untuk bencana lainnya seperti pohon tumbang dan kebakaran, hampir seluruh kelurahan di Kota Magelang rawan terjadi.
Sementara itu, Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz mengungkapkan pemetaan daerah rawan bencana ini cukup penting. Hal ini sebagai langkah antisipasi. Selain itu, pihaknya juga berharap kepada BPBD untuk terus memperkuat pelatihan.
“Ini untuk memperkuat teknis, kalau terjadi bencana sudah siap. Akan dikembangkan terus dengan anggaran yang ada. Sarana prasarana harus dilengkapi karena baru setahun, kita tambah satu per satu,” imbuhnya. (rfk/lis)