
RADARSEMARANG.ID, Magelang – Warga Kota Magelang mulai merasakan manfaat program pemberdayaan masyarakat maju, sehat, dan bahagia (Rodanya Mas Bagia) oleh Pemkot Magelang. Mereka mendapat kesempatan mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK).
Diketahui, kegiatan-kegiatan yang diusulkan dalam program Rodanya Mas Bagia merupakan aspirasi masyarakat tingkat rukun tetangga (RT) melalui rencana kerja musyawarah (RKM).

Supratmi, peserta pelatihan di BLK Kota Magelang bersyukur bisa ikut pelatihan meski usianya sudah 40 tahun. Kesempatan itu tak ingin disia-siakan. “Saya ikut ini karena ditawari dari RT, diminta pilih ikut pelatihan menjahit apa tata boga. Saya pilih menjahit,” akunya.
Dalam pelatihan ini, ia tidak sendiri. Bergabung dengan warga RT lainnya yang punya ketertarikan sama. “Tapi kalau saya pernah ada pengalaman kerja di pabrik garmen, tapi tidak di bagian menjahit,” ungkapnya.

Di BLK, ia mendapat materi teori dan praktik. Mulai dari mempola, memotong kain sesuai pola, sampai menjahit. Karya pertama yang dibuat adalah baju dengan ukuran sesuai badan diri sendiri. “Hasilnya boleh dibawa pulang,” imbuhnya. Usai pelatihan ini, ia berkeinginan membuka usaha sendiri.
Kepala UPT BLK Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Magelang Moh Amin menjelaskan, RKM merupakan program pelatihan baru di tahun 2022. Program ini mendukung terwujudnya 1.500 wirausaha baru. “Ini program unggulannya wali kota dan Wakil Wali Kota Magelang,” sebutnya.
Sejak Februari lalu, program pelatihan dari RKM sudah berjalan 10 paket. Tempatnya di BLK dan di kelurahan-kelurahan. “Kita dukung untuk instruktur, sarana dan prasarana, monitoring. Dana total sekitar Rp 2,9 miliar,” sebutnya.
Program pelatihan lain di BLK dibiayai dari APBN dan APBD. Dana dari APBN Rp 338,750 juta untuk membiayai lima paket pelatihan. “Sudah jalan tiga paket, yakni tata boga 1, tata rias rambut, dan jahit. Lalu 2 paket berikutnya tata boga 2 dan servis sepeda motor. Kuotanya masing-masing paket 16 orang,” imbuhnya. (put/lis)