
RADARSEMARANG.ID, Magelang – Pandemi Covid-19 masih belum berakhir dan penerapan PPKM masih terus berlanjut. Apalagi saat ini Kota Magelang masih berada di Level 4. Hal ini berdampak pada sektor transportasi. Para pekerja di sektor jasa angkutan umum sepi penumpang sehingga membuat pendapatan mereka juga turun drastis.
Salah satu sopir angkutan kota (angkot) di Kota Magelang Lik Komari mengaku selama pandemi Covid-19 datang ke Indonesia dan PPKM diterapkan penumpang yang naik angkot semakin sepi. Komari yang memiliki trayek jalur 4 ini mengaku, pendapatan mereka menurun sangat drastis.

“Untuk setoran saja kadang tidak menutup, padahal setoran selama pandemi ini juga sudah diturunkan menjadi Rp 40.000, apalagi untuk beli bensin dan perawatan angkot,” ucapnya sambil teriak-teriak memanggil penumpang di Terminal Tidar Magelang Minggu (27/2).
Komari mengatakan selama pandemi ini dirinya dan teman-teman penumpang lainnya lebih banyak menghabiskan waktu di pangkalan, baik saat di Terminal Tidar Magelang maupun di Stasiun Lama Kota Magelang. “Biasanya ngetem satu jam di Terminal bisa bawa penumpang minimal tiga sampai empat, ini sama sekali enggak ada penumpangnya mas,” ucapnya.

“Terkadang jalan enggak bawa penumpang sama sekali juga pernah,” imbuhnya sambil geleng-geleng kepala. Ia mengaku sehari bisa dapat uang Rp 30.000 saja sudah beruntung.
Hal yang sama juga dikeluhkan Udin, sopir angkutan jalur 3 yang juga ditemui wartawan koran ini saat menunggu penumpang di Stasiun Lama Kota Magelang. Ia mengaku kondisi saat ini sangat berbeda, terutama sebelum adanya pandemi Covid-19.
“Sepi mas, mau narik agak jauh juga sepi, buat beli bensin saja kurang, malah pusing kepala saya mas,” ujarnya. Tampak jelas, saat wartawan koran ini menjumpai setiap angkutan kota yang sedang beroperasi banyak yang kosong dan tidak ada penumpangnya.
Udin mengaku PPKM ini sangat memberikan dampak pada sektor transportasi, dan ia benar-benar berharap kondisi ini bisa cepat berlalu. “Ini sudah hampir masuk tahun ketiga, dan jika berkepanjangan kasihan masyarakat yang menengah kebawah,” imbuhnya. (rfk/ton)