
RADARSEMARANG.ID, Magelang – Angka konfirmasi Covid-19 yang turun dan tingkat vaksinasi bertambah membuat pengelola Nepal van Java optimistis Kabupaten Magelang bisa segera ke PPKM level dua. Vaksinasi bagi pengelola pun tengah digiatkan, selain itu mereka juga tengah mengajukan sertifikasi CHSE dari Kemenparekraf.
“Saat ini kami terkendala terkait vaksinasi bagi pengelola serta sertifikat CHSE,” jelas Lilik Setyawan, pengelola Nepal van Java sekaligus kepala Dusun Butuh.

Ia menuturkan saat ini pengelola yang sudah divaksin belum mencapai 50 persen. Pihaknya pun tengah berupaya agar bisa mendapat jatah vaksinasi. Supaya semua pengelola bisa tervaksin.
Sementara itu, mereka masih menunggu terkait sertifikasi CHSE setelah dua bulan lalu mengajukan ke Kemenparekraf. “Untuk sertifikasi CHSE kami masih menunggu kabar. Sampai saat ini belum ada monitoring dari Kemenparekraf,” kata Lilik.

Sambung Lilik, seharusnya wisata alam terbuka seperti Nepal van Java bisa lebih mudah untuk mendapat sertifikat CHSE. Karena wilayahnya luas sehingga risiko penularan Covid-19 lebih rendah dibandingkan dengan wisata yang berada di ruang tertutup.
Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olaharaga (Disparpora) Kabupaten Magelang Slamet Achmad Husein menjelaskan, khusus untuk pengelola wisata 100 persen harus sudah vaksin. Karena merupakan syarat tatkala nanti diizinkan buka.
Saat ini di Kabupaten Magelang sudah ada 25 daya tarik wisata yang sudah mendapat sertifikasi CHSE. Sementara untuk desa wisata masih belum ada yang mendapat sertifikasi CHSE. (man/ton)