
RADARSEMARANG.ID, Magelang – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyemangati Pemkot Magelang kaitannya dengan permasalahan aset dengan Akademi TNI. Ia mengaku sudah berkomunikasi langsung dengan presiden dan Panglima TNI.
“Belum ada keputusan (hasil, Red). Biar dirapatkan dulu di tingkat nasional. Kita cari (solusi, Red) yang terbaik,” kata Ganjar di sela peninjauan vaksinasi lintas agama di Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) Rabu, (8/9/2021).

Sambil menunggu arahan pusat, ia meminta pemkot tetap menjaga performa pelayanan. Tidak perlu terlalu memikirkan soal pemasangan logo TNI itu. “Sementara (gedung, Red) itu dipakai dulu saja. Toh, nggak ada upaya diambil alih mau segera dipakai kan. Itu dipasangi (logo TNI, Red) nggak apa-apa. Tapi yang penting, operasional dan pelayanan,” ujarnya.
Wali Kota Magelang dr Muchamad Nur Aziz turut mendampingi Ganjar selama meninjau vaksinasi. Ia juga mengutarakan terkait persoalan yang sedang membelit Kota Magelang. “Hari ini kita juga mengirim (tim, Red) ke Jakarta untuk membahas semua kemungkinan yang ada,” tuturnya.

Pihaknya akan mempersiapkan diri, apapun keputusan nanti. Misalnya harus pindah, kata dia, akan banyak pertimbangan yang matang. Begitu juga jika dibolehkan memakai aset tersebut.
“Kita mempersiapkan apapun yang akan diputuskan oleh pemerintah pusat ke depan,” tuturnya.
Dalam waktu dekat, antara sekretaris daerah di provinsi dan Kota Magelang akan membicarakan hal-hal teknis. Termasuk mendalami soal isi perjanjian-perjanjian lama, yang menjadi kesepakatan dimulainya pemakaian aset Akademi TNI untuk kantor pemerintahan.“Kita diberi pesan provinsi, sing penting sabar, nggak usah responsif,” terangnya.
Pada kesempatan tersebut Ganjar menyampaikan terima kasih pada Unimma, Pemkot Magelang, dan Pemkab Magelang, karena bersinergi dalam program vaksinasi. Dalam kunjungan kerjanya ke pelaksanaan vaksinasi di kampus 2 Unimma, Ganjar juga mengungkapkan keinginannya agar vaksinasi bisa dipercepat. Dengan prioritas utama tetap kalangan lansia. “Bisa bekerja sama dengan BPJS,” ujarnya.
Ganjar juga berpesan agar stok vaksin yang sudah datang dihabiskan secepatnya. Dia juga mengusulkan agar Unimma menambah titik lokasi vaksinasi. Harapannya agar target 5.000 sasaran bisa selesai tidak sampai satu minggu. “Ini bagus sehari bisa 800,” ucap Ganjar. “Kalau serapannya tinggi biar ditambah lagi sama pusat,” imbuhnya.
Unimma menargetkan vaksinasi bagi 5.000 orang dalam seminggu. Animo masyarakat dalam kegiatan ini terbilang tinggi. Mereka sudah antre sejak pagi. Suparman, salah satunya. Ditanya Ganjar, karyawan bengkel tabung ini mengaku tahu program vaksinasi Unimma dari tempatnya bekerja.
“Baru (vaksin) sekarang karena takut jarum suntik, ” kata Suparman. Sejak bertemu di meja pertama vaksinasi, Suparman pun didampingi Ganjar hingga tahap. penyuntikan. (rhy/lis)