RADARSEMARANG.ID, Magelang – Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menegaskan penyaluran (BSU) dilakukan secara bertahap. Saat ini baru sampai tahap dua ditujukan bagi 3 juta pekerja. Sedangkan tahap pertama bagi 2,5 juta pekerja.
“Kalau ada yang belum menerima, sepanjang sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan dan memenuhi persyaratan, bisa jadi (belum) menerima karena kita menyampaikan secara bertahap,” ujarnya saat menyalurkan bantuan padat karya pertanian bagi petani lereng Gunung Merbabu di aula Pondok Pesantren Nurul Huda, Ngablak, Kabupaten Magelang, kemarin (1/9/2020).
Dari 15,7 juta pekerja yang aktif terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan dengan gaji di bawah Rp 5 juta dan iuran tidak lebih dari Rp 150 ribu per bulan akan mendapat BSU. Sayangnya, pengalaman penyaluran pertama, masih ada pekerja yang menyetor nomor rekening yang tidak aktif. “Ini akhirnya menyulitkan teman-teman penyalur,” ungkapnya.
Ia minta pekerja sabar menunggu sampai seluruh tahap selesai. Penyaluran BSU ini diklaim komitmen pemerintah untuk membantu pekerja yang terdampak Covid-19. Lalu memulihkan ekonomi di kuartal ke II, dan mendongkrak konsumsi atau daya beli masyarakat.
Dia menyebut, di Indonesia angka pengangguran saat ini mencapai 6,8 juta jiwa. Dilaporkan juga 3,5 juta pekerja mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) dan di rumahkan selama pandemi Covid-19. “Yang datanya by name by address ada 2,1 juta pekerja. Selebihnya tidak lengkap datanya,” akunya.
Tidak hanya pekerja formal yang menjadi perhatian pemerintah, pun pekerja informal seperti petani. Ida memberikan bantuan padat karya pertanian yang masuk dalam program padat karya produktif. Stimulus ini diberikan untuk perluasan kesempatan kerja dan menjaga ketahanan pangan.
Sementara itu, Bupati Magelang Zaenal Arifin menyebut bantuan padat karya pertanian ini sangat membantu para petani. Apalagi Kabupaten Magelang yang luasnya sekitar 108.000 hektare, 70 persennya difungsikan untuk sektor pertanian. (put/lis/bas)