
RADARSEMARANG.ID, Kendal – Keinginan warga Kendal kepada dr Mirna Annisa untuk kembali mimimpin Kabupaten Kendal masih cukup tinggi. Hal itu lantaran Mirna dinilai berhasil selama menjabat Bupati Kendal periode 2015-2020.
Tokoh masyarakat Kaliwungu, Mastur, mengatakan, sepanjang sejarah pemilihan bupati sejak era reformasi, menurutnya, Mirna adalah bupati Kendal yang paling berhasil. Sebab, ia tidak hanya berhasil membangun infrastruktur saja, tapi juga berhasil menciptakan komunikasi yang baik antara pemimpin dengan rakyatnya.

“Setiap turun ke masyarakat, Mirna selalu menggelar dialog. Sehingga warga bisa menyampaikan uneg-uneg maupun aspirasinya. Meski hal kecil, tapi sebagai rakyat pasti senang bisa menyampaikan aspirasinya kepada bupati secara langsung,” katanya kepada Jawa Pos Radar Semarang.
Selain itu, lanjut dia, Mirna dinilai sebagai bupati yang bisa menepati janji politiknya. Terutama dalam hal pembangunan infrastruktur jalan. “Tahun 2015 kondisi jalan di Kendal 70 persen rusak. Tapi, sepanjang Mirna memimpin berhasil dituntaskan. Semua jalan dibangun,” ujarnya.

Sosok Mirna juga ramah, bahkan kepada siapapun pasti menyapa. Tak segan berjabat tangan dengan rakyat dan selalu tersenyum. “Menurut saya, kalau Mirna mau maju lagi, pasti masih banyak warga yang mendukung,” katanya optimistis.
Hal senada dikatakan Mustofa, warga Singorojo. Ia mengakui jika Jalan Kecamatan Singorjo dulu rusak parah. Bahkan banyak jalan penghubung desa yang terputus. “Tapi saat Mirna menjabat bupati, semua jalan di Singorojo terbangun. Bahkan kini ada internet masuk desa,” ujarnya.
Menurutnya, meskipun seorang perempuan, tapi Mirna memiliki kemampuan sebagai pemimpin. “Kalau 2020 lalu Bu Mirna maju, pasti banyak warga yang memilih beliau,” ujarnya.
Menanggapi aspirasi warga Kendal tersebut, Mirna Annisa saat dikonfirmasi mengaku enggan berkomentar terkait dukungan warga kepada dirinya untuk maju lagi sebagai calon Bupati Kendal Periode 2024-2029.
“Yang lain dulu lah, yang punya parpol itu yang diwawancara. Kira-kira mau mengusung siapa? Penentuan pemimpin kan butuh waktu panjang yang dapat memenuhi kriteria. Bukan sulapan yang tiba-tiba muncul,” kata mantan bupati Kendal yang bergelar dokter ini. (bud/aro)