RADARSEMARANG.ID, KENDAL – Pedagang pasar Gladak mengeluhkan kondisi yang semakin sepi. Padahal, pasar sudah dibangun megah dengan anggaran Rp 3 miliar. Kondisi itu membuat pendapatan pedagang terjun bebas.
Gedung baru Pasar Gladak terletak di pertigaan Jalan Raya Kaliwungu-Boja. Sudah rampung dengan dua lantai dan ditempati pedagang sejak awal Maret 2023.
“Banyak pedagang sayur nakal yang jualannya di lantai satu. Harusnya jualannya di lantai dua Kalau gini ya pembeli malas naik,” keluh Maulida, salah satu pedagang.
Ia mengakui penempatan pedagang sayur di lantai dua kurang nyaman dan efektif. Akses jalan bongkar muatan tidak maksimal. Sehingga, harus diangkat sendiri ke lantai dua.
“Harusnya mobil pengangkut bisa naik ke lantai dua. Akses jalan pedagang dilebarkan lagi. Jadi biar nyaman semua,” ujarnya.
Hal serupa dikeluhkan Saminatun, pedagang lainnya. Menurutnya, gedung baru Pasar Gladak tidak menambah penghasilan pedagang. “Justru penjualan terus menurun,” akunya.
Saat ini, 20 pedagang bertahan di lantai dua. Padahal, jumlah keseluruhan mencapai 100 pedagang. “Yang lainnya pilih jualan di lantai satu,” tambah Saminatun.
Sekda Kendal Sugiono mengatakan, Pasar Gladak dibangun melalui dana APBD Kendal. Untuk menampung seluruh pedagang sayur yang berjualan di pinggir jalan raya Kaliwungu-Boja.
“Aktivitas pedagang di pinggir jalan menimbulkan kemacetan dan bahaya,” akunya. (dev/fth)
