
RADARSEMARANG.ID, KENDAL — Menjeng Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kendal seluruh lapisan masyarakat diminta menjaga kondusifitas daerah. Sehingga potensi kerawanan bisa diminimalisir sedini mungkin.
Hal itu ditegaskan Bupati Kendal Dico M Ganinduto saat memberikan pengarahan dalam Rapat Koordinasi Pengamanan Wilayah di Aula Balai Desa Tamanrejo, Kecamatan Limbangan, kemarin. Kegiatan diikuti kepala desa, BPD dan paguyuban RT di wilayah Kecamatan Singorojo, Boja dan Limbangan (Siboli).

Sebanyak 62 desa bakal melaksanakan Pilkades serentak Oktober 2022. Di wilayah Siboli ada 12 desa; lima desa di Limbangan, lima desa di Boja dan dua desa di Singorojo. Dua desa di Kecamatan Singorojo yakni Desa Singorojo dan Cacaban. Di Limbangan ada lima desa, yakni Gonoharjo, Tabet, Tambahsari, Kedungboto dan Margosari. Sedangkan di lima desa di Kecamatan Boja adalah Blimbing, pasigitan, medono, Puguh dan Desa Boja.
“Kami minta pemerintah desa segera melakukan koordinasi dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk mulai memetakkan pengamanan. Sehingga potensi kerawanan bisa diantisipasi sejak dini,” tegas Dico.

Ia meminta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa segera melakukan sosialisasi dan tahapan Pilkades. Sebab masih banyak desa belum memahami tahapan Pilkades. “Ini penting supaya nantinya tidak terjadi kekacauan saat pelaksanaan,” katanya.
Dico minta masyarakat ikut menjaga kondusifitas daerah masing-masing. Jangan mudah terpancing terhadap isu yang bisa memecah belah. “Jangan sampai pesta demokrasi di desa menjadi pemecah belah persaudaraan,” tambahnya.
Wakil Bupati Kendal Windu Suko Basuki menegaskan, Pilkades harus berjalan jujur, aman dan adil. Jangan sampai ada intimidasi warga. “Jaga wilayah Siboli harus tetap aman dan tertib,” katanya.
Dandim 0715 Kendal Letkol Inf Misael Marthen Jenry Polii menambahkan untuk masing-masing koramil akan mulai melakukan pemetaaan wilayah. Selain itu penempatan anggota TNI bersama Polri. “Penempatan anggota di pos pengamanan disesuaikan dengan kondisi wilayah dan potensi kerawanan. Sehingga setiap kerawanan bisa diantisipasi,” tuturnya.
Ia meminta anggota TNI membangun komunikasi baik dengan tokoh masyarakat di desa tempat bertugas. Supaya ada kesinambungan dalam pengamanan Pilkades. “Sekecil apapun potensi kerawanan harus dicegah dan tetap menjaga keamanan dan ketertiban,” tambahnya. (adv/bud/fth)