RADARSEMARANG.ID, Kendal – Permasalahan banjir menjadi usulan utama dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di Kecamatan Ngampel. Itu karena, adanya luapan Sungai Blorong ketika hujan deras yang belum teratasi.
Secara umum, kondisi infrastruktur jalan di wilayah Kecamatan Ngampel, baik jalan kabupaten atau pun jalan desa sudah terbilang baik. Bahkan sebagian besar berupa cor beton. Namun, permasalahan banjir akibat luapan Sungai Blorong hingga saat ini masih belum bisa diatasi.
“Untuk itu pada Musrenbang kali ini diusulkan program penanggulangan banjir. Wilayahnya itu meliputi Desa Jatirejo, Rejosari, Ngampel Kulon, Ngampel Wetan, dan Sudipayung,” ujar Camat Ngampel Mugiono saat menyampaikan sambutannya di Musrenbangcam.
Mugiono menjelaskan, tahun ini kecamatan Ngampel mendapat bantuan kurang lebih 500 meter untuk DAS di Sudipayung dari bantuan PSDA provinsi. Dia berharap agar program bantaun tersebut busa diteruskan. Selain itu, usulan lainnya dalam Musrenbang ini yaitu lampu penerangan jalan. Karena menyangkut keamanan pada malam hari.
“Semua jalan di wilayah Ngampel belum ada penerangan lampu jalan, maka ini yang diusulkan masyarakat juga,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Desa Rejosari, Kecamatan Ngampel Komarudin mengatakan, desanya masih menjadi langganan banjir saat hujan deras. Bahkan dalam satu musim, bisa terjadi hungga tiga kali banjir. Kendati begitu, pihaknya berharap agar segera dilakukan perbaikan senderan di Sungai Blorong.
“Itu biar airnya tidak meluap dan tidak meluber. Karena ketika sungai itu belum dibenahi senderannya, desa kami pasti kebanjiran setiap tahun. Jadi kalo bisa Sungai Blorong itu dibenahi,” ungkapnya. (dev/bas)