RADARSEMARANG.ID, Kendal – SMPN 3 Patean menjadi pusat sekolah inklusi di Kendal. Saat ini, ada 28 sekolah mulai tingkat PAUD, SD, dan SMP yang mengikuti program tersebut. Kebijakan tersebut sebagai upaya bupati Dico Mahtado Ganinduto, menyetarakan masyarakat Kendal untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Tak terkecuali anak berkebutuhan khusus (ABK).
“Selain bisa membantu ABK, sekolah ini juga bisa meningkatkan toleransi sesama anak di Kabupaten Kendal. Harapannya sekolah inklusi ini bisa menjadi percontohan yang baik,” kata Dico usai meresmikan SMPN 3 Patean sebagai sekolah inklusi pada Kamis (27/1).
Dico menambahkan, pemkab akan melakukan pendataan menyeluruh terhadap ABK. Agar mendapat pelayanan pendidikan yang lebih layak. Dico berharap, semua satuan pendidikan bisa menjadi sekolah inklusi.
Di sela peresmian, Dico ditemani sang istri, meninjau stand berisi karya anak berkebutuhan khusus. Bahkan dengan riang, anak-anak memberikan cenderemata berupa gelang kepada istri bupati.
Sementara itu, Kepala SMPN 3 Patean Warsiyatun mengatakan, di sekolahnya terdapat 16 ABK. Selama ini, ABK mengikuti pembelajaran secara reguler. “Tapi pada hari tertentu kita kumpulkan ABK tersebut ke gedung inklusif dan kita bimbing dengan guru pendamping khusus,” katanya.
Warsiyatun menambahkan, beberapa ABK juga pernah merasakan minder. Kendati begitu, pihaknya melakukan pendekatan kepada ABK agar termotivasi dan semangat dengan dirinya sendiri.
“Di sini ada tunadaksa, anak hiper, dan slow learner. Tapi dari mereka banyak yang pinter gambar, ada yang pinter boli juga,” katanya. (dev/zal)