
RADARSEMARANG.ID, Kendal – Sejumlah pedagang yang memiliki lapak liar di area Pasar Darurat Weleri akhirnya menemukan solusi. Pengelola parkir membolehkan pedagang membangun lapak di lahan parkir lingkar pasar. Dengan catatan harus tetap rapi dan seragam.
Sebelumnya, banyak pedagang tetap pasar Weleri mengeluh terkait pedagang liar di depan Terminal Bahurekso. “Kami sudah berkoordinasi dengan Dishub dan Disdag. Kami tidak mempermasalahkan para pedagang, jika akan membangun lapak di bahu jalan yang notabene lahan parkir kami. Namun harus ditata dengan rajin,” kata Pimpinan CV Semangka Jaya pengelola parkir Muhammad Arif Abidin kepada Jawa Pos Radar Semarang Senin (17/1).

Ia menambahkan, solusi diambil agar permasalahan tidak berlarut-larut. Itu membuat para pedagang juga lega karena bisa membangun lapak di area bahu jalan sisi sebelah barat pasar darurat atau Terminal Bahurekso.
“Pedagang diberi lahan masing-masing 3 x 3 meter sebanyak 35 plong, dan bangunannya dengan menggunakan bahan galvalum dan atapnya dengan baja ringan, supaya seragam dan rapi. Sehingga para pedagang sayur malam tidak kehujanan saat musim penghujan,” ujarnya.

Selain itu, bisa menjadi simbiosis mutualisme. Saling membutuhkan dan saling menguntungkan antara pedagang sayur malam hari dan pengelolaan parkirnya. “Jadi kalau para pedagang malam sudah selesai berjualan, tempatnya bisa kami gunakan untuk lahan parkir pagi sampai sore,” tambahnya.
Untuk pembangunan lapak, pihaknya menyerahkan kepada para pedagang. Sementara lapak liar yang berdiri di bahu jalan lingkar terminal sisi utara, diserahkan kepada dinas terkait untuk menertibkan. “Kalau pedagang di harusnya ditertibkan dan dipindahkan di lingkar sisi timur agar tidak mengganggu,” tambahnya.
Salah satu pedagang Pasar Darurat Weleri Yanto mengaku, pembeli sudah mulai berdatangan. Ia mendukung rencana penertiban lapak di bahu jalan lingkar. “Kalau pengelolaan parkir dan lapak rapi dan memadai, itu bisa membuat pasar darurat Weleri menjadi ramai dan tertib,” akunya. (dev/fth)