
RADARSEMARANG.ID, Kendal – Tujuh titik tanggul di kawasan Sungai Bodri dalam kondisi kritis. Jika tidak segera ditangani, bisa berpotensi jebol dan membanjiri pemukiman warga sekitar.
Bupati Kendal Dico Mahtado mengatakan, jika volume air sungai meningkat tekanan arus air semakin deras dan tanggul berpotensi jebol. Tanggul kritis tiga diantaranya berada di Kecamatan Cepiring yakni di Desa Cepiring, Botomulyo, Korowelang Kulon. Sedangkan empat lainnya berada di Kecamatan Gemuh. Yakni Desa Gemuh Blanten dua titik, Taman Gede dan Sedayu. “Kondisi yang paling mengkhawatirkan berada di Desa Korowelang Kulon. Karena posisi talud berada pada tikungan sungai,” katanya.

Pihak Pemkab Kendal sedang melakukan perbaikan secara darurat. Sebagai upaya mengantisipasi agar tidak sampai jebol jika sungai Bodri meluap. “Jika jebol, maka warga Desa Korowelang Kulon, Korowelang Anyar, Pidodo Kulon dan Pidodo Wetan dan bisa banjir,” tambahnya.
Kepala DPUPR Kendal Sugiono menambahkan Detail Engineering Design (DED) atau perencanaan gambar kerja di tujuh titik talut yang rawan sudah selesai. “Prioritas utama tanggul Korowelang dengan anggaran sebesar Rp 3,5 miliar,” paparnya

Ia menambahkan, pihaknya sudah mitigasi beberapa tanggul sungai yang kerap rawan jebol. Seperti halnya tanggul di Sungai Blorong dan Sungai Waridin di Kecamatan Brangsong. “Sudah dipetakan, memang kondisinya sudah cukup kritis dan butuh penangan secepatnya,” tambahnya. (bud/fth)