RADARSEMARANG.ID, Kendal – Sudah tiga bulan lebih objek wisata di Kendal tidak beroperasi. Para pelaku usaha dan pekerja wisata pun menjerit. Karena tidak ada pemasukan.
Seperti di destinasi wisata Pantai Ngebum, Desa Mororejo, Kecamatan Kaliwungu. Sedikitnya ada 100 pedagang dan puluhan pekerja wisata yang tidak memperoleh penghasilan. Akibatnya mereka harus berhutang dan menjual barang rumah tangga untuk menyambung hidup.
Kondisi Pantai Ngebum di Desa Mororejo nampak sepi. Tidak ada aktivitas sama sekali. Deretan lapak pedagang dibiarkan begitu saja. Toko dan warung sepanjang lokasi wisata pantai ini juga tutup.
Fasilitas yang biasanya ramai digunakan pengunjung seperti kursi santai dan pelampung dari ban bekas dibiarkan begitu saja. Sehingga banyak yang rusak.
Sejumlah pedagang yang biasanya mengandalkan penghasilannya dari pengunjung objek wisata, terpaksa puasa selama tiga bulan ini. Pelaku usaha hanya berharap tempat wisata kembali dibuka. Sehingga perekonomian warga bisa berjalan normal.
“Sampai dengan saat ini tidak ada bantuan dari mana pun. Sehingga terpaksa mengandalkan hidup dari hutang atau menjual barang rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan,” kata Masruroh salah seorang pedagang makanan di Pantai Ngebum.
Bahkan ia mengaku, harus menjual perhiasan. Karena memang selama tidak ada lagi uang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. “PPKM berjalan, tapi cicilan bank, kebutuhan keluarga, tagihan listrik, tagihan air terus berjalan. Nggak bisa berhenti,” keluhnya.
Selama ini untuk penghasilan, ia sekeluarga mengandalkan dari sewa pelampung ban bekas atau tempat pemandian bilas. “Sekarang tidak ada sama sekali pengunjung,” jelas Masruroh.
Derita pelaku usaha di tempat wisata ini ditanggapi Bupati Kendal Dico M Ganinduto. Guna memberikan semangat , ia pun menyisihkan gaji sebagai bupati untuk membantu pelaku usaha ini.
Dikatakan bupati, bantuan sembako yang sedikit bisa membantu pelaku usaha untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. “Saya bersama Forkompida sudah menyisihkan gaji untuk membantu warga yang terdampak,” katanya.
Tidak hanya itu, bupati juga meminta kepada pelaku usaha untuk tetap menjaga protokol kesehatan agar pandemi segera berakhir dan tempat wisata kembali dibuka.
“Rencananya 3.000 paket sembako akan dibagikan kepada pelaku usaha di tempat wisata yang terdampak pandemi,” imbuhnya.
Selain memberikan bantuan sembako. Istri bupati, Wynee Chacha Frederica memborong dagangan warga. (bud/zal)