RADARSEMARANG.ID, Kendal – Tenaga kesehatan (nakes) di puskesmas menyatakan kesiapannya untuk menerima vaksin Sinovac. Di Dinas Kesehatan mencatat sedikitnya ada 3.800 nakes di Kendal yang sudah menyatakan siap untuk menjalani vaksinasi penangkal Covid-19.
Kepala UPTD Puskesmas Sukorejo 01, dr Muhammad Jamaludhin mengatakan sejauh ini pihaknya masih menunggu arahan dan petunjuk pelaksanaan vaksinasi. Tapi sejauh ini dari 70 nakes di Puskesmas Sukorejo mengaku siap untuk divaksin.
Ia yang juga menjabat sebagai Kepala UPTD Puskesmas Patean mengatakan, semua nakes di puskesmas tersebut berjumlah 55 orang juga siap menerima vaksin Sinovac. “Adanya vaksinasi Covid-19 kami sampaikan kepada semua nakes yang ada. Sebab tahap awal, vaksin ini ditujukan bagi nakes,” katanya (12/1/2021).
Tapi sebelum divaksin, setiap nakes akan menjalani screening kesehatan terlebih. Yakni untuk mengetahui ada penyakit bawaan lain atau tidak. Selain itu untuk melihat apakah sudah pernah tertular Covid-19 atau tidak. “Sebagai asas kehati-hatian. Karena namanya vaksin ini kan berasal dari virus itu sendiri tapi yang sudah dilemahkan. Sehingga tubuh bisa melawan dan menangkal jika ada virus Corona masuk ke dalam tubuhnya,” tandasnya.
Kepala UPTD Puskesmas Kaliwungu, dr Tri Nur Alis Rahmawati mengatakan, 80 tenaga kesehatan di Puskesmas Kaliwungu siap untuk divaksin. Tapi besar kemungkinan tidak bisa divaksin semua. Karena sebagian besar nakes di Puskesmas Kaliwungu sudah pernah tertular Covid-19. “Sebelum divaksin, akan ada screening. Sebab ada 13 penyakit penyerta yang tidak boleh divaksin. Di antaranya asma, hipertensi, autoimun, gagal ginjal. Selain penyakit-penyakit tersebut juga yang pernah tertular Covid-19 tidak boleh divaksin,” tandasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kendal Ferinando Rad Bonay mengatakan, vaksinasi nakes di Kendal rencananya masih akan dilaksanakan pada awal Februari mendatang. Dokter dan nakes yang akan divaksin tahap pertama ada sebanyak 3.800 orang. “Selain nakes, tahap awal juga akan kami minta 10 tokoh masyarakat untuk divaksin. Tujuannya untuk memberikan kemantapan dan kepercayaan pada masyarakat bahwa vaksin aman bagi kesehatan,” paparnya. (bud/bas)
