
RADARSEMARANG.ID, KAJEN – Pemetaan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) 2024 Kabupaten Pekalongan masuk kategori rawan sedang. Kerawanan itu terkait dengan potensi banjir (termasuk rob) dan longsor.
Soal gejolak masyarakat (chaos), Bawaslu menilai hanya Kecamatan Bojong masih berpotensi sebagai wilayah yang rawan.

Koordinator Divisi Hukum, Humas, dan Data Informasi Bawaslu Kabupaten Pekalongan Wahyudi Sutrisno mengatakan, IKP Pemilu 2024 Kota Santri masih belum lepas dari soal rawan bencana alam.
Sebab wilayah pesisir Kabupaten Pekalongan langganan banjir dan rob, sedangkan wilayah pegunungan kerap terjadi longsor. Apalagi Pemilu 2024 sesuai jadwal akan dilaksanakan pada bulan Februari yang masih pada musim penghujan.

“Kerawanannya masih terkait soal bencana alam. Ini bisa mempengaruhi pelaksanaan pemilu,” ucapnya.
Meski demikian, Bawaslu juga tak lengah soal pemetaan potensi chaos pemilu. Berdasarkan pengalaman Pilkada 2015, kata Wahyudi, Kecamatan Bojong sampai sekarang masih sebagai wilayah yang rawan.
Saat itu bahkan ada jajaran pengawas Bawaslu yang menjadi sasaran amuk pendukung antar calon.
“Dibanding wilayah lain, Bojong masih kami anggap rawan. Ini tetap akan kami antisipasi,” ujarnya.
Bawaslu masih terus memberi pembekalan materi kepada para Panwascam. Salah satunya soal pengawasan terhadap media sosial. Terutama soal penyebaran hoax dan ujaran kebencian terkait peserta pemilu.
“Kami di 2024 nanti malah akan lebih fokus patroli pengawasan media sosial,” tambahnya. (nra/fth)