
RADARSEMARANG.ID, Kajen – KPU Kabupaten Pekalongan usul sepatu boots dan jas hujan jadi tambahan logistik khusus saat Pemilu 2024 nanti. Ini berdasarkan pengalaman penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada berbarengan dengan banjir dan rob. Logistik tersebut diharapkan bisa menjadi penunjang pelaksanaan.
Baru-baru ini, KPU Kabupaten Pekalongan mengadakan sosialisasi pendidikan pemilih daerah rawan bencana. Lokasi yang dipilih adalah Desa Mulyorejo, Kecamatan Tirto. Desa ini merupakan salah satu langganan banjir dan rob.

Ketua KPU Kabupaten Pekalongan Abi Rizal mengatakan, pelaksanaan pemilu di Kabupaten Pekalongan kerap berbenturan dengan musim rob dan banjir. Apalagi, kata dia, Pemilu 2024 nanti rencananya jatuh pada Februari – Mei. “Kami kerap mengalami kendala pelaksanaan saat rob dan banjir,” ucapnya.
Ia mencontohkan, pada Pilgub 2018 petugas mengalami kendala saat tahap pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih. Saat itu petugas menggunakan perahu dan kapal karet untuk menyambungkan rumah-rumah penduduk.

Pada Pemilu 2019, proses rekapitulasi di tingkat kecamatan juga menjumpai kendala. Saat itu di Kecamatan Tirto dan Wonokerto tiba-tiba banjir. Petugas dan peserta terpaksa mengenakan sepatu boots.
Pada 2020, lanjut Abi, saat hari H pemungutan suara ada dua TPS yang harus menunda pelaksanaan. Karena tiba-tiba lokasi rob dan tak bisa dilintasi sepeda motor. “Sehingga distribusi logistik tertunda satu jam karena menunggu didatangkannya mobil foreder polisi,” jelasnya.
Dari kegiatan sosialiasi tersebut, pihaknya merumuskan rekomendasi yang akan disampaikan ke KPU RI. Di antaranya soal logistik tambahan khusus daerah rawan bencana. “Logistik seperti sepatu boots, jas hujan, dan perahu karet. Itu akhirnya muncul sebagai logistik karena memang mendesak,” katanya. (nra/ton)