
RADARSEMARANG.ID, Kajen – Meski masih dalam masa pengerjaan, tanggul penahan rob di Sungai Mrican dijebol warga. Pasalnya, tanggul tersebut dinilai menghambat genangan banjir keluar ke laut. Genangan berangsur surut usai tanggul itu dijebol.
Hal tersebut diungkapkan tokoh masyarakat Wonokerto sekaligus anggota DPRD Kabupaten Pekalongan Kennedy. Ia mengatakan, sebelumnya warga beramai-ramai datang ke rumahnya. Mengajak menjebol tanggul itu bersama. “Ayo buka bareng-bareng!” kata Kennedy menirukan ajakan warga.

Warga sebenarnya khawatir melakukan itu. Sebab tanggul itu merupakan bagian dari proyek BBWS untuk penanggulangan rob di wilayah Wonokerto. Proyek itu masih dalam masa pengerjaan.
“Tetapi menurut perhitungan nelayan, saat musim hujan justru rob sedang tidak tinggi. Akhirnya warga berani menjebol tanggul itu demi banjir surut,” jelas Kennedy.

Warga berbondong menjebol tanggul itu meski sempat kewalahan mencabut pasak-pasak besi. Sehingga menghubungi alat berat dan tetap saja tidak kuat. Hingga malam hari, warga terus berusaha. Akhirnya warga memutuskan menjebol tanggul itu semampu mereka. “Begitu dijebol, genangan banjir mengalir luar biasa cepat ke sungai,” tuturnya.
Ia menambahkan, Sabtu (19/2/2021) Bupati Pekalongan Asip Kholbihi turun ke lokasi. Akhirnya pelaksana proyek mencabut pasak-pasak besi tanggul. Sebelumnya tanggul itu sudah pernah dijebol Rabu (10/2/2021) atas petunjuk Asip dari hasil koordinasi dengan BBWS. Selebar dan sedalam 2 meter.
Aji, Warga Desa Rowoyoso, Kecamatan Wonokerto mengatakan, hingga kemarin genangan berangsur surut. Sekitar 5-10 sentimeter. “Sudah berangsur surut. Sebelumnya sepaha. Tapi tidak tahu kalau nanti malam hujan,” katanya kemarin.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan menyebut, hingga kemarin jumlah pengungsi masih 4.237 orang. Per kemarin, banjir di Kabupaten Pekalongan sudah berlangsung 17 hari. (nra/lis)