
RADARSEMARANG.ID, Demak – Dinpermades P2KB Pemkab Demak melakukan rapat koordinasi (rakor) evaluasi dan persiapan diseminasi audit stunting ke-2. Rakor dilaksanakan tim percepatan penurunan stunting tingkat Kabupaten Demak.
Kepala Dinpermades P2KB Demak, Taufik Rifai menyampaikan, rakor diperlukan untuk mensinergikan ide gagasan dalam penanganan stunting. “Kita sampaikan sejauhmana progres yang ada sehingga dapat diketahui penanganan stunting ini secara jelas,”ujar dia.

Hadir dalam kegiatan ini, kepala Dinpermades P2KB Kabupaten Demak, kepala Bidang KBK dan KK, kepala Bidang Pemsosbud Bappelitbangda Kabupaten Demak, kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Demak, kepala Seksi Bimas Kemenag Kabupaten Demak, perwakilan Perangkat Daerah Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Demak, kepala Puskesmas Lokus Stunting, para Technical Assistant Stunting dan perwakilan Itikes Cendekia Utama Kudus.
Kepala Seksi Bimas Kemenag Kabupaten Demak, Ali Sugianto menyampaikan tentang upaya percepatan penurunan stunting pada remaja dan calon pengantin yang telah dilaksanakan. Diantaranya melakui giat kursus calon pengantin (suscatin) dan bimbingan perkawinan remaja di pondok pesantren atau sekolah Madrasah Aliyah.

Tujuannya adalah memberikan pemahaman dasar kepada pasangan calon pengantin tentang membentuk keluarga yang sehat dan sakinah dari segala unsur.
Dari pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Demak juga menyampaikan tentang intervensi spesifik yang telah dilaksanakan dalam rangka percepatan penurunan stunting. Diantaranya preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. Hasil penimbangan serentak Kabupaten Demak bulan Agustus tahun 2022 prevalensi stunting turun di angka 2,99 persen.
Selain itu, data SSGI bulan Juli-Agustus tahun 2022 menunjukkan bahwa prevalensi stunting turun menjadi 11,09 persen, namun angka ini belum bisa diresmikan karena belum dirilis secara resmi oleh Kementerian Kesehatan Kabupaten Demak.
Selanjutnya, evaluasi aksi konvergensi stunting sekarang ini diposisi aksi ke 6 dan 7. Ada 29 indikator cakupan layanan esensial. 13 cakupan diantaranya yang masih rendah diharapkan dapat menjadi evaluasi bagi Pemerintah Daerah agar bisa ditingkatkan sesuai dengan tupoksi masing-masing.
“Diharapkan, dalam kegiatan ini dapat menjadi persiapan agar kegiatan Audit Kasus Stunting ke-2 dapat berjalan dengan baik, serta membangun sinergitas antar Perangkat Daerah di Kabupaten Demak agar bersama-sama secara konvergen menurunkan angka stunting sesuai target yang diharapkan, bahkan bisa mencapai zero stunting tahun 2024,”kata Taufik. (hib/web/bas)