
RADARSEMARANG.ID, Demak – Hari ini (28/3), Kabupaten Demak tepat berusia 520 tahun. Peringatan hari jadi Kota Wali ini dimeriahkan dengan berbagai kegiatan penting. Salah satunya, aksi colet batik Asmaul Husna oleh Bupati Demak dr Eistianah dan Wakil Bupati KH Ali Makhsun di Alun-Alun Kota Demak, Senin (27/3) kemarin.
Dengan lihai, bupati mencolet kain batik dengan dasar tulisan Ar Rahman. Sedangkan, Wabup Ali Makhsun mengoleskan kain batik bertuliskan Ar Rahim. Dua tulisan dari Asmaul Husna ini dipilih dengan harapan masyarakat Demak selalu mendapatkan limpahan sifat Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Bupati Demak dr Eistianah mengatakan, colet batik yang digelar Dinas Pariwisata ini sebagai rangkaian Hari Jadi ke-520 Kabupaten Demak. Karena itu, berbagai pihak dirangkul, termasuk para perajin kaligrafi dalam rangka menyemarakkan suasana kebatinan Hari Jadi Kota Wali tersebut.
“Jadi, colet batik Asmaul Husna ini sekaligus mengenalkan batik khas Demak ke masyarakat. Kita berharap, batik Demak bisa dikenal sampai mancanegara,” harap Bupati dr Eistianah kepada Jawa Pos Radar Semarang.

Menurutnya, batik khas Demak sudah diakui dunia luar. Karena itu, batik Demak akan terus dikembangkan.
“Colet batik yang dikombinasi dengan lafal Asmaul Husna ini merupakan contoh kreativitas yang dikembangkan para perajin batik,” katanya.
Hasil karya tersebut akan ditampilkan atau dipigura di Gedung Kesenian Kabupaten Demak di Tembiring.
Bupati mengapresiasi perajin batik yang tiada henti berkreasi dalam mengembangkan karyanya.
“Ini bukti kebanggaan dan kecintaan perajin batik dalam mengabdikan diri untuk kemajuan Demak tercinta ini,”ujarnya.
Sebuah karya batik seperti itu, kata bupati, tidak bisa dinilai secara finansial. Sebab, karya seni mengandung nilai-nilai luhur yang mesti dilestarikan.
“Kita memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan. Karena itu, kita uri-uri budaya ini sebagai wujud potensi yang terus kita gali di masyarakat,”ungkapnya.
Eistianah berharap akan muncul para perajin batik profesional yang mampu membawa nama harum Kota Wali.
“Maka, bersemangatlah dalam membatik. Mudah-mudahan bulan Ramadan ini membawa berkah,”katanya.
Seperti diketahui, batik Demak memiliki beragam corak yang menjadi bagian dari ciri khas Kota Wali. Ini bisa dilihat dari motifnya, seperti, belimbing, jambu, ulam segaran, cupit kepiting, semangka tegalan, Masjid Agung Demak, dan lainnya. Tentu adanya giat colet batik oleh perajin yang tergabung dalam Komunitas Batik Demak ini merupakan bagian dari wujud unjuk kreativitas masyarakat dalam merayakan Hari Jadi Demak.
Tercatat, ada 99 seniman batik Demak yang terlibat dalam merajut karya bersama Asmaul Husna tersebut. Adapun hasilnya dipersembahkan bagi masyarakat Demak pada momen Hari Jadi ke- 520 ini.
Wabup KH Ali Makhsun juga mengapresiasi para perajin batik tersebut yang memiliki keinginan untuk mengenalkan Asmaul Husna melalui kerajinan batik.“Saya kira ini kegiatan yang luar biasa,”ujarnya.
Dia berharap, dengan berbagai acara, termasuk colet batik ini, bisa membawa manfaat dan keberkahan bagi Kabupaten Demak yang lebih bermartabat, maju, dan sejahtera. (hib/aro)