
RADARSEMARANG.ID, Demak – Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Drs H Fathan Subchi mendesak pemerintah, utamanya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera menyelesaikan pembangunan jembatan Wonokerto di Kabupaten Demak.
Percepatan pembangunan ini diperlukan agar tidak terlalu lama mengganggu arus lalulintas transportasi nasional yang ada di jalur Pantura Demak tersebut.

Sejauh ini pihaknya telah banyak menerima keluhan masyarakat terkait lamanya pembangunan jembatan yang ada di wilayah Desa Wonokerto, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak tersebut.
Masyarakat mengeluhkan waktu perjalanan yang berjam-jam akibat kemacetan arus lalulintas akibat pembangunan jembatan Wonokerto tersebut. Tiap hari kendaraan macet panjang berkilo-kilo.

Desakan percepatan penyelesaian pembangunan jembatan Wonokerto ini disampaikan lantaran hampir semua sektor yang menggunakan transportasi darat di jalur Pantura Demak juga terdampak serius dengan adanya pembangunan jembatan yang dirasakan lama tersebut.
Yang terimbas tidak hanya sektor industri saja, namun sektor lain termasuk sektor perbankan, pendidikan, pariwisata, kesehatan serta sektor ekonomi lainnya ikut terdampak.
Tentu, secara ekonomi juga merugikan konsumen. Semua perjalanan baik dari arah Semarang-Demak maupun sebaliknya terhambat hingga mengakibatkan keterlambatan perjalanan. Kondisi demikian, jika berlangsung lama justru membuat aktifitas masyarakat terganggu dan menyengsarakan.
“Mestinya pembangunan jembatan ini pakai tekhnologi konstruksi terkini yang tercanggih yang sekiranya bisa mempercepat penyelesaian sehingga tidak memakan waktu berbulan-bulan. Apalagi, kita dengar jembatan selesai dibangun pada April mendatang (2023). Ini saya kira lama sekali,” kata Fathan, wakil rakyat dari dapil Demak, Kudus dan Jepara ini.
Menurutnya, jalur Pantura Demak karakteristiknya bisa dikatakan berbeda dengan jalan yang lain. Jalan ini tiap hari sangat padat kendaraan. Truk-truk besar dari Surabaya ke Jakarta hampir semua lewat jalur Pantura Demak.
“Karena itu, tidak hanya kendaraan dari daerah sekitar saja, tapi kendaraan lintas provinsi ini juga lewat jembatan Wonokerto karena memang itu merupakan jalan nasional,”katanya.
Karena terganggu dengan kemacetan yang panjang, kendaraan penumpang roda empat banyak yang mengambil jalur alternatif. Meski demikian, jalan alternatif pun turut mengalami kemacetan.
“Prinsipnya, pembangunan segera dipercepat untuk diselesaikan. Jangan berlama-lama karena banyak sektor yang terganggu. Transportasi menjadi mahal karena waktu tempuh lebih lama. Pemakaian bahan bakar minyak (BBM) juga boros apalagi harga BBM juga naik,”katanya.
Kasatlantas Polres Demak, AKP Muhamad Gargarin mengatakan, pihaknya selalu memantau dan memastikan pekerjaan agar on schedule dan tepat waktu. “Kita pantau terus penyelesaiannya,”ujarnya. Petugas juga selalu memonitor agar kemacetan bisa diminimalisir.
Seperti diketahui, pembangunan jembatan Wonokerto dilakukan sejak 20 Juli 2022 lalu. Sesuai rencana, pembangunan baru selesai sekitar April 2023. Jembatan Wonokerto memiliki panjang 60 meter dan lebar 11,8 meter.
Sebelumnya, Manajer Operasional PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), Niko menyampaikan, jembatan dibongkar dan dibangun kembali lantaran sudah berusia lebih dari 50 tahun. “Umur jembatan sudah tua. Sudah waktunya diganti baru karena bisa membahayakan,”katanya. Pengerjaan proyek ini dilakukan PT Bukaka yang disubkontrakkan ke PT HKI. Sedangkan, selaku pemilik proyek adalah PT Baja Titian Utama (BTU). (hib/bas)