RADARSEMARANG.ID, Demak – Bencana rob tinggi yang melanda Desa Sriwulan, Kecamatan Sayung hingga kini masih ada yang belum bisa menempati rumahnya. Sebab, ketinggian rob di pemukiman masih berkisar antara 70 himggs 80 cm. Sejumlah warga mengungsi di masjid (25 jiwa) dan panti asuhan (45 jiwa).
Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak, Agus Nugroho LP mengatakan, banjir rob di Sriwulan sebagai rangkaian dampak jebolnya tanggul Pelabuhan Tanjung Mas. Selain itu, adanya gelombang pasang dan curah hujan yang cukup lebat.
“Tingginya air pasang di pesisir utara Jawa Tengah dan adanya gelombang laut dalam kategori sedang 1.25 hingga 2.5 m yang mengakibatkan terjadinya banjir rob di pesisir Demak,”ujarnya.
Menurutnya, Desa Sriwulan terdampak paling parah. Rob merendam pemukiman di 8 RW dan 76 RT dengan 2.700 KK atau 10 ribu jiwa. Menurutnya, langkah yang telah dilakukan adalah pendataan korban terdampak, pendirian dapur umum, droping air bersih, memberikan bantuan logistik, layanan kesehatan dan lainnya.
Bupati Demak, dr Eistianah mengatakan, banjir rob terjadi lantaran air pasang cukup tinggi. Selain di Demak, peristiwa tersebut juga terjadi di pesisir Jateng lainnya. “Kita telah mengambil langkah-langkah termasuk memberikan bantuan logistik untuk warga,”katanya.(hib/bas)