RADARSEMARANG.ID, Demak – Polres Demak melakukan penyekatan terhadap lalulintas hewan yang melintas di jalan raya Demak.
Kapolres Demak AKBP Budi Adhy Buono mengatakan, penyekatan dan pemeriksaan di jalur lalu lintas perdagangan hewan ternak diperlukan sebagai upaya pencegahan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).
Selain itu, petugas gabungan juga melakukan monitoring, sosialisasi dan imbauan kepada pelaku usaha hewan ternak di desa maupun pasar hewan terkait virus PMK tersebut.
Budi mengatakan, penyekatan dilakukan oleh aparat gabungan yang terdiri dari jajaran Polres Demak, TNI, Dinas Perhubungan, BPBD dan Dinas Pertanian di Pos Lalu lintas Zebor.
Adapun, sasaran hewan yang diperiksa adalah sapi dan kambing yang masuk maupun keluar Kabupaten Demak.
“Yang penting pemeriksaan dilakukan secara intens di beberapa cek poin. Untuk saat ini pasar hewan tidak dilakukan penutupan supaya roda perekonomian tetap berjalan,” katanya.
Saat giat berlangsung, kendaraan yang mengangkut sapi tanpa di lengkapi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) diperintahkan untuk putar balik dan membuat SKKH ditempat asal pembelian sapi tersebut terlebih dulu.
Kegiatan itu bertujuan memperketat pengawasan keluar masuknya angkutan yang membawa hewan yang masuk wilayah Kabupaten Demak guna mengantisipasi PMK pada hewan ternak.
“Saat penyekatan kami berhentikan 8 truk dan 6 pikap yang mengangkut sapi dari Pasar Hewan Margorejo, Kabupaten Pati. Total keseluruhan ada 104 ekor sapi yang dilengkapi dengan SKKH. Dalam pemeriksaan petugas, seluruh sapi dinyatakan sehat tanpa ada gejala virus PMK sehingga dapat melanjutkan perjalanan kembali,” katanya.
Budi menambahkan, pengecekan terhadap hewan ternak sapi itu meliputi pemeriksaan fisik mulai dari mulut, kuku, hingga pengukuran suhu tubuh.
Hewan ternak yang memiliki penyakit mulut dan kuku biasanya menunjukkan sejumlah gejala-gejala, seperti suhu badan tinggi hingga mulut sariawan.
“Pertama suhu badan akan tinggi, kalau lebih parah lagi gejala akut mulutnya lepuh seperti sariawan, bernanah, kukunya kopek dan layu,” ujarnya.
Budi berharap, seluruh stakeholder fokus terhadap antisipasi kasus PMK di Demak. Terutama untuk antisipasi dan menanggulangi penyebaran virus PMK pada hewan berkuku belah menjelang Idul Adha. (hib/bas)