26 C
Semarang
Jumat, 2 Juni 2023

Tambang Galian C Ilegal di Batang Kembali Bergeliat, Titik Tambang Baru Juga Bermunculan

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, Batang – Aktivitas pertambangan ilegal golongan C kembali marak di Kabupaten Batang. Lokasi lama masih bergeliat, titik-titik tambang baru juga bermunculan. Truk-truk bermuatan batu juga masih terlihat ramai berseliweran di jalan-jalan utama.

Beberapa lokasi tambang ilegal yang bergeliat antara lain di Desa Kecepak di Kecamatan Batang, Desa Polodoro dan Sukomangli di Kecamatan Reban. Wonosegoro, Kecamatan Bandar, beberapa titik di Kecamatan Limpung seperti di Desa Plumbon, juga beberapa tambang ilegal di Kecamatan Tulis.

Sementara itu, tambang galian c baru juga terpantau di wilayah Desa Juragan, Kecamatan Kandeman. Sangat dekat dengan jalan tol Batang-Semarang. Truk-truk pengangkut material batu tampak lalu lalang keluar-masuk area tambang.

Melintasi jalan tanah berbatu. Alat berat juga terlihat leluasa melakukan aktivitas. Area tambang ini bahkan terlihat jelas dari jalan utama menuju Ujungnegoro.

“Sepertinya (beraktivitas, Red) sejak dua bulanan lalu. Tapi kemarin musim hujan banyak off-nya. Menurut keterangan orang, yang pernah ngasih keterangan ke saya, itu lahan beli. Tadinya kan mau buat perkebunan, terus kanan kirinya itu kan dikeruk. Makanya dikeruk sekalian,” ujar Kades Juragan Casbari.

Pihaknya belum menerima laporan warga yang mengeluh tentang aktivitas tersebut. Ia juga sudah memberitahu bahwa aktivitas tersebut tersebut tidak dibenarkan oleh aturan.

“Di depan situ ada warung degan, dulu saya sering beli di situ. Tapi semenjak ada galian c, saya jadi risih kalau mau di situ. Dikirain saya backup galian c nanti. Tidak ada izin sama sekali ke desa, yang punya tidak pernah komunikasi ke saya,” imbuhnya.

Sedangkan di Desa Kecepak, dua alat berat terlihat dari kejauhan. Sekitar lima truk mengantri mengambil muatan di dalam tambang. Satu truk lagi keluar area tambang membawa muatan ke arah selatan. Mayoritas tambang ilegal itu berada di perbatasan desa.

Reporter:
Riyan Fadli

Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya